
RI Dihantui 'Kiamat' Pekerja Hulu Migas, 22% Bakal Pensiun!

Bali, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sebanyak 22% tenaga kerja hulu migas akan memasuki masa pensiun khususnya dalam waktu tujuh tahun mendatang. Hal ini tentunya akan mengganggu kinerja dari hulu migas Indonesia
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang strategis, terutama di tengah kondisi Hulu Migas yang sedang berusaha memenuhi target produksi migas nasional.
Namun dari sisi pengelolaan sumber daya manusia, industri hulu migas juga menghadapi sejumlah tantangan tersendiri. Salah satunya yakni sebanyak 22% pegawai akan memasuki masa usia pensiun dalam waktu 7 tahun mendatang.
Hal tersebut ditambah lagi dengan regenerasi talent yang cenderung rendah dikarenakan rekrutmen fresh graduate cenderung menurun.
"Bahkan tidak dilakukan sejak 2015 seiring dengan pelemahan harga minyak dan investasi hulu migas," kata Dwi dalam acara Indonesia Human Resources Summit (IHRS) 2022 Bali, Selasa (28/6/2022).
Sementara, program eksplorasi masif pun juga mengalami tantangan. Hal itu karena core talent di bidang G&G jumlahnya cukup terbatas dan salary yang relatif kurang kompetitif bila dibanding negara lain.
Untuk diketahui, berdasarkan data SKK Migas pada tahun 2020, jumlah pekerja di Industri hulu migas tercatat sebanyak 22.609 pekerja. Sementara pada kuartal 1-2022, pekerja di industri migas sudah tercatat, 19.243 pekerja dan diperkirakan pada kuartal 2 juga terus meningkat.
Adapun pada tahun ini, setidaknya terdapat sejumlah tantangan kerja di bidang SDM, diantaranya kelangkaan tenaga ahli (master expert migas) dan proses alih kelola untuk wilayah-wilayah kerja kontrak kerja sama yang secara langsung berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Pekerja Industri Migas RI Mulai Diperhitungkan Global