
RI Gencar Bangun Infrastruktur Hijau, Seberapa Penting Sih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang menyiapkan proyek infrastruktur yang mengusung keberlanjutan untuk mendukung ekonomi hijau (green economy).
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan hal ini sesuai dengan komitmen untuk target net zero emission di 2060. Dia menegaskan dalam infrastruktur, konsep hijau bukan hanya soal hasil, tetapi juga prosesnya.
"Jadi prosesnya itu bagaimana memanfaatkan material lokal supaya rendah jejak ekologisnya. Jadi tidak terlalu banyak menghabiskan atau mengkonsumsi material yang membutuhkan energi besar," kata Endra dalam CNBC Indonesia Green Economic Forum 2022, Selasa (28/6/2022).
Dia memaparkan saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa infrastruktur yang dapat dikategorikan sebagai infrastruktur hijau. Infrastruktur ini dibangun dengan tidak merusak lingkungan, dan dapat meningkatkan nilai tambah terhadap lingkungan.
Infrastruktur yang mengusung konsep hijau pertama yaitu bendungan. Endra menjelaskan bendungan tersebut nantinya bisa memenuhi kebutuhan pangan dan energi.
"Saya kira ini sangat penting untuk punya kemandirian di sektor itu. Makanya kita punya program untuk membangun bendungan. [Sebanyak] 61 bendungan, di mana 29 sudah diselesaikan. Di dalam bendungan selain menyiapkan air irigasi, juga bisa punya potensi pembangkit listrik yang ramah lingkungan," jelas dia.
Selain bendungan, proyek jalan tol pun ada yang mengusung konsep keberlanjutan untuk mendukung green economy. PUPR telah membangun koridor sabuk hijau di sepanjang jalan tol yang berguna untuk menyerap karbon dari kendaraan roda empat, serta menyiapkan fasilitas pengisian bahan bakar listrik di rest area jalan tol.
"Jadi, rest area juga akan disiapkan fasilitas untuk pengisian bahan bakar listrik. Itu, kan, mengundang minat baru pengendara kendaraan bermotor untuk mengkonversi mobilnya dari berbahan bakar bensin menjadi listrik," ungkapnya.
Di samping itu, proyek infrastruktur green economy adalah dengan membangun tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah. Di TPA tersebut nantinya sampah bisa didaur ulang sebagai energi pembangkit listrik.
"Di Indonesia belum banyak kota-kota yang mengarah ke situ. Kita siapkan TPA-TPA kita untuk pembangkitan energi dari sampah. Jadi itu contoh-contoh infrastrukturnya," pungkas Endra.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BKPM Ungkap 3 Problem Utama Transisi ke Ekonomi Hijau
