Green Economic Forum 2022

BKPM Ungkap 3 Problem Utama Transisi ke Ekonomi Hijau

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
27 June 2022 16:08
BKPM & Peluang Investasi Sektor Energi Menuju Green Economy (CNBC Indonesia TV) Foto: BKPM & Peluang Investasi Sektor Energi Menuju Green Economy (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Indra Darmawan mengungkapkan tiga kendala utama transisi ekonomi hijau. Pertama, pengukuran, diperlukan alat mengukur kemajuan dari penerapan setiap kebijakan.

Selama ini belum ada alat untuk mengukur, sehingga tidak bisa diketahui kemajuannya.

"Berapa banyak dan perkembangan dari waktu ke waktu sangat penting. Perlu pengembangan alat pengukur," kata Indra dalam CNBC Indonesia Green Economic Forum, Senin (27/6/2022).

Kedua, meningkatkan motivasi, pasalnya jika tidak dilakukan secara bijaksana maka akan memberikan dampak negatif pada daerah yang bergantung pada energi fosil. Daya saing daerah tersebut dikhawatirkan akan terkena imbasnya.

"Segmen masyarakat kita yang kurang beruntung mengkonsumsi barang-barang atau makanan yg intensitas energinya tinggi. Jadi kalau kita terapkan pajak karbon tidak dengan bijak akan berimbas pada mereka," ungkap Indra.

Dia menegaskan, jika transformasi energi hijau membuat lonjakan harga, maka akan menimbulkan kesengsaraan masyarakat khususnya masyarakat miskin. Ketiga, literasi, untuk meningkatkan pemahaman terkait ekonomi hijau yang relatif baru.

"Berapa banyak yang paham tentang ekonomi hijau, net zero emission, apakah sukuk atau bond. Ini harus disebarluaskan agar kepatuhan meningkat," kata dia.

Indra mengatakan, Indonesia memiliki calon-calon proyek renewable energy yang siap beroperasi. Dia menyebutkan pembangkit berbasis hydro power hingga panas bumi, yang mencapai 40 gigawatt.

Selain itu, mobil listrik dan produksi baterai litium juga menurutnya sudah mulai berjalan.

"Mobil listrik pertama di jalanan kota Jakarta sudah ada, yang diharapkan juga ada di kota lain di negara ini. Kemudian akan diikuti juga dengan produksi baterai litium di Jawa Tengah, ini akan semakin menguatkan lagi posisi Indonesia dalam transisi ekonomi hijau," tegas Indra.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Wow, Butuh Rp 343,6 Triliun Untuk Program Mitigasi Iklim


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading