Waspada, Ini Bukti Covid BA.4-BA.5 Menuju Puncak Kasus

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
28 June 2022 11:35
Gambar Konten, Omicron Merajalela
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Rantai penularan Covid-19 diprediksi akan mengalami lonjakan pada pekan kedua dan ketiga Juli 2022. Hal ini dikarenakan kemunculan dua sub-varian Omicron, BA.4 dan BA.5.

Dalam keterangan resminya, seperti dikutip, Selasa (28/6/2022), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa prediksi ini dibuat sesuai dengan apa yang terjadi di Afrika Selatan sebelumnya.

Di negara tempat pertama kali Varian Omicron ditemukan itu, lonjakan dan puncak kenaikan kasus terjadi sebulan setelah kasus pertama ditemukan.

Maka dari itu, pihaknya menyebut telah memberlakukan langkah-langkah pencegahan seperti pemantauan langsung serta percepatan booster vaksin Covid-19.

"Kami akan tetap menjaga standar protokol kesehatan yang ada, mempercepat vaksin booster, melakukan sero-surveilans ketiga pada akhir Juni-awal Juli," kata Budi.

Tren kasus Covid-19 di Indonesia diketahui sedang mengalami kenaikan. Rata-rata tujuh hari dari kasus baru harian naik 70% menjadi 1.688 pada 25 Juni. Padahal pada pekan sebelumnya, angka rata-rata menyentuh 996 kasus.

Selain itu, angka positivity rate telah naik menjadi 3,8% dari yang sebelumnya berada di level 3,4%.

Indonesia sendiri sebelumnya pada 18 Mei mencabut mandat masker untuk kegiatan di luar ruangan bagi seluruh warga kecuali lansia dan warga yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Langkah ini sendiri mendapatkan kontra dari ahli medis. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pekan lalu meminta agar pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan pelonggaran masker ini.

Meski begitu, ahli epidemiologi yang terlibat dalam survei sero-surveilans yang ditugaskan pemerintah sebelumnya, Pandu Riono, mengatakan bahwa selama masyarakat memiliki kekebalan tinggi yang ditimbulkan dosis vaksin dan booster serta mematuhi protokol kesehatan yang masih berlaku, penyebaran virus akan terkendali bahkan meskipun subvarian lebih menular.

"Kita harus tetap waspada menghadapi virus yang terus berkembang. Kita harus siap beraktivitas seperti biasa dengan risiko penularan yang terus berlanjut. Sementara pemerintah terus memperkuat sistem kesehatan masyarakat," kata Pandu

"Indonesia memiliki imunitas yang tinggi, namun perlu perlindungan yang lebih besar karena belum semua masyarakat memiliki vaksin booster."

Sebagai informasi, perkembangan kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah. Kawasan Ibu Kota menjadi kontributor tertinggi penyumbang kasus dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, total kasus konfirmasi harian mencapai 1.445 kasus baru, di mana total kasus aktif sebanyak 14.315.

DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang jumlah kasus terbanyak dengan total 838, yang kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan total kasus 241 kasus, dan Banten dengan total 147 kasus.

Dalam sepekan terakhir, kasus tambahan Covid-19 di DKI Jakarta mencapai lebih dari 8.000 kasus per hari. Positivity rate di Jakarta bahkan dua kali lipat lebih tinggi dari standar aman WHO.

Lonjakan kasus tak lepas dari munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Jakarta Naik Lagi Gegara Varian BA.4-BA.5? Ini Datanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular