Internasional

Emas Rusia "Dibom" G7, Putin Bakal Tekuk Lutut?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
27 June 2022 15:31
Presiden Rusia Vladimir Putin
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Upacara Pemberian Penghargaan Negara di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Minggu (12/6/2022). (Photo by Contributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan menghentikan impor emas dari Rusia. Aksi ini diperkirakan mampu menekan ekonomi Rusia, yang memang tengah dikenai sanksi karena serangannya ke Ukraina.

"(Tindakan ini) akan secara langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang (Presiden Vladimir) Putin," kata Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, seperti dikutip Reuters (26/6/2022).

Ditaksir, emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound atau US$ 15,5 miliar untuk ekonomi Kremlin pada 2021, sebesar 5% lebih dari ekspor total. Selain sebagai ekspor utama bagi Rusia, emas juga berfungsi sebagai pelindung aset.

Negara tujuan terbesar ekspor terbesar emas Rusia adalah Inggris. Porsinya mencapai 90,5% dari total ekspor emas dunia. Kemudian diikuti Kazakhstan, Turki, Swiss dan India.

Inggris sendiri adalah anggota G7 dan pusat perdagangan emas global. Sehingga sikap Inggris yang tegas menolak ekspor emas diperkirakan akan berdampak besar terhadap ekonomi Rusia.

"Dengan larangan impor emas baru asal Rusia ini, lebih dari 13,5 miliar pon impor kami dari Rusia akan dilindungi oleh pembatasan.Mengingat peran London di jantung perdagangan emas global, ini menunjukkan Inggris akan mengambil langkah keras untuk menghentikan mesin perang Rusia," ujar Kanselir Inggris Rishi Sunak, seperti yang diberitakan oleh Business Standard.

Saya senang bahwa setelah berdiskusi dengan pihak lain di Jalur Keuangan G7, AS, Kanada, dan Jepang akan bergabung dengan kami dalam menerapkan tindakan ini, menutup jalan untuk penjualan emas Rusia dan memaksimalkan dampak yang dapat kami berikan pada Putin dan kroni-kroninya," tambahnya.

Negara Tujuan Ekspor Emas RusiaFoto: OEC
Negara Tujuan Ekspor Emas Rusia

Pesta "durian runtuh" Rusia karena tingginya harga komoditas mungkin bisa segera bubar setelah emas akan dilarang ekspornya. Sebelumnya minyak mentah, gas alam, dan batu bara produknya diboikot oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.

Emas memiliki peran penting dalam petumbuhan ekonomi Rusia. Produksi emas Negara Beruang Merah itu pun terus meningkat dalam sedekade terakhir. Sejak 2010, produksi emas Rusia bertumbuh hingga 51%. Membuat emas menjadikan Rusia jadi produsen emas kedua di dunia setelah China.

Ekspor komoditas sendiri berpengaruh terhadap 10% PDB Rusia. Sehingga embargo komoditas Rusia termasuk emas oleh engara-negara barat diyakini efektif dalam menekan ekonomi Rusia.

Larangan jualan emas meningkatkan opportunity cost memegang emas Rusia karena di tengah tingginya ketidakpastian dunia, emas diburu oleh investor sebagai tempat berlindung.

Indikator yang secara langsung akan terdampak adalah transaksi berjalan Rusia. Pada tahun 2021, ekspor komoditas non energi termasuk emas bertumbuh 50% pada 2021.

Peningkatan ini nyatanya mampu membuat Rusia mencapai surplus transaksi berjalan tertinggi sejak 2019 atau sebelum pandemi. Hal ini yang kemudian memulihkan ekonomi Rusia setelah diterpa pandemi.

Oleh karena itu melihat porsi yang cukup besar terhadap PDB dan pengaruh ke transaksi berjalan, harus diakui embargo emas dan komoditas lainnya akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi Rusia yang mengandalkan hasil alam.

Ekspor RusiaFoto: Russia Custom
Ekspor Rusia

Selain itu, larangan ekspor emas juga jadi salah satu alat untuk menekan Rusia untuk menghentikan perangnya. Jika kemudian ekspor emas dilarang menyusul ekspor komoditas lainnya yang jadi tulang punggung pendapatan, maka biaya untuk perang juga akan menyusut.

Selain itu, langkah ini akan makin mengisolasi Rusia dari rantai ekonomi global sehingga dapat menjegal ekonominya. "Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dari pendanaannya. Inggris dan sekutu kami melakukan hal itu," kata Johnson.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular