Internasional

Emas Rusia "Dibom" G7, Putin Bakal Tekuk Lutut?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
27 June 2022 15:31
Emas batangan
Foto: Zlaťáky.cz/Pexels

Pesta "durian runtuh" Rusia karena tingginya harga komoditas mungkin bisa segera bubar setelah emas akan dilarang ekspornya. Sebelumnya minyak mentah, gas alam, dan batu bara produknya diboikot oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.

Emas memiliki peran penting dalam petumbuhan ekonomi Rusia. Produksi emas Negara Beruang Merah itu pun terus meningkat dalam sedekade terakhir. Sejak 2010, produksi emas Rusia bertumbuh hingga 51%. Membuat emas menjadikan Rusia jadi produsen emas kedua di dunia setelah China.

Ekspor komoditas sendiri berpengaruh terhadap 10% PDB Rusia. Sehingga embargo komoditas Rusia termasuk emas oleh engara-negara barat diyakini efektif dalam menekan ekonomi Rusia.

Larangan jualan emas meningkatkan opportunity cost memegang emas Rusia karena di tengah tingginya ketidakpastian dunia, emas diburu oleh investor sebagai tempat berlindung.

Indikator yang secara langsung akan terdampak adalah transaksi berjalan Rusia. Pada tahun 2021, ekspor komoditas non energi termasuk emas bertumbuh 50% pada 2021.

Peningkatan ini nyatanya mampu membuat Rusia mencapai surplus transaksi berjalan tertinggi sejak 2019 atau sebelum pandemi. Hal ini yang kemudian memulihkan ekonomi Rusia setelah diterpa pandemi.

Oleh karena itu melihat porsi yang cukup besar terhadap PDB dan pengaruh ke transaksi berjalan, harus diakui embargo emas dan komoditas lainnya akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi Rusia yang mengandalkan hasil alam.

Ekspor RusiaFoto: Russia Custom
Ekspor Rusia

Selain itu, larangan ekspor emas juga jadi salah satu alat untuk menekan Rusia untuk menghentikan perangnya. Jika kemudian ekspor emas dilarang menyusul ekspor komoditas lainnya yang jadi tulang punggung pendapatan, maka biaya untuk perang juga akan menyusut.

Selain itu, langkah ini akan makin mengisolasi Rusia dari rantai ekonomi global sehingga dapat menjegal ekonominya. "Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dari pendanaannya. Inggris dan sekutu kami melakukan hal itu," kata Johnson.


[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular