Internasional

5 Fakta Baru Perang: Kyiv Diserang Lagi & Kapal Perang Kanada

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 June 2022 12:06
Ibu Kota Ukraina, Kiev, dibombardir serangan rudal Rusia untuk pertama kalinya setelah tiga minggu dalam kondisi tenang. Satu warga sipil dilaporkan tewas dan 6 orang lainnya terluka. (SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)
Foto: Ibu Kota Ukraina, Kiev, dibombardir serangan rudal Rusia untuk pertama kalinya setelah tiga minggu dalam kondisi tenang. Satu warga sipil dilaporkan tewas dan 6 orang lainnya terluka. (SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia ke Ukraina masih terus terjadi. Terbaru, Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv.

Ini merupakan kali kedua setelah Rusia memutuskan menarik pasukan dan memfokuskan serangan ke Ukraina Timur pada April. Serangan itu juga merupakan yang pertama dalam tiga minggu.

Dalam laporan AFP serangan tersebut menghancurkan bangunan perumahan. Pejabat setempat mengidentifikasi hal itu dengan serangan rudal.

"Seorang pria tewas dan empat orang, termasuk putri korban yang berusia tujuh tahun, dibawa ke rumah sakit setelah serangan dini hari itu," kata Wali Kota Vitali Klitschko dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip Senin (27/6/2022).

Tiga lantai teratas sebuah bangunan di lingkungan Shevchenkivsky juga dilaporkan hancur total dan beberapa kebakaran terjadi hingga menyemburkan asap tebal.

Namun Rusia membantah telah mengenai sasaran sipil. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut laporan itu palsu.

Selain Putin menyerang Kyiv, berikut adalah perkembangan terbaru dalam perang di Ukraina:

Rusia Targetkan Pabrik Rudal Ukraina dan Klaim Serangan di Utara & Barat

Rusia mengatakan serangannya di Kyiv untuk menghantam sebuah pabrik senjata dan menolak laporan "palsu" bahwa Kremlin menyerang daerah perumahan di ibukota Ukraina.

"Pabrik Artyom adalah target, sebagai infrastruktur militer," kata kementerian pertahanan Rusia, menambahkan bahwa itu telah ditargetkan pada April.

Selain itu, Rusia juga mengatakan pasukannya melakukan serangan terhadap tiga pusat pelatihan militer di utara dan barat Ukraina, termasuk satu di dekat perbatasan Polandia.

"Senjata presisi tinggi dari pasukan kedirgantaraan Rusia dan rudal Kalibr digunakan," kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Di antara target adalah pusat pelatihan militer untuk pasukan Ukraina di distrik Starychi di wilayah Lviv, sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan dengan anggota NATO Polandia. Dua pusat pelatihan lainnya berada di Zhytomyr tengah dan wilayah Chernigiv utara.

Konashenkov sendiri tidak mengatakan kapan atau dari mana rudal itu ditembakkan. Namun Kyiv pada Sabtu (25/6/2022) mengatakan Rusia telah melakukan serangan dari tetangga utara Ukraina, Belarusia. Moskow tidak mengomentari klaim tersebut.

Inggris Minta Tak Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina Sekarang

Dalam pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan "setiap upaya untuk menyelesaikan" konflik Ukraina sekarang berisiko memperpanjang ketidakstabilan dan memperkuat pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Di sela-sela KTT G7, kedua pemimpin "setuju bahwa ini adalah saat yang kritis bagi jalannya konflik, dan ada peluang untuk membalikkan keadaan dalam perang," kata Downing Street.

Tetapi Johnson memperingatkan bahwa "setiap upaya untuk menyelesaikan konflik sekarang hanya akan menyebabkan ketidakstabilan yang bertahan lama".

Sekutu Perkuat Aliansi

Dalam awal pertemuan G7, negara-negara kekuatan dunia setuju untuk melarang ekspor emas dari Rusia. Pertemuan G7 sendiri bertujuan untuk mengambil langkah-langkah baru untuk menyempitkan ruang perang Moskow dan memperkuat pertahanan Ukraina.

Presiden Aemerika Serikat (AS) Joe Biden dan rekan-rekannya dari negara-negara paling maju di dunia berkumpul di Kastil Elmau di Pegunungan Alpen Jerman, sebelum berbicara dengan mitra NATO di Madrid.

"Kita harus tetap bersama," kata Biden kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz, tuan rumah pertemuan tiga hari itu. "Putin berharap entah bagaimana NATO dan G7 akan terpecah... Tapi kami belum melakukannya dan kami tidak akan melakukannya."

Senjata untuk Ukraina

Menyusul serangan di Kyiv, pemerintah Ukraina menyerukan pertemuan para pemimpin G7 di Jerman untuk menyediakan lebih banyak senjata dan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

"KTT G7 harus merespons dengan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan lebih banyak senjata berat untuk Ukraina. Imperialisme Rusia yang sakit harus dikalahkan," tweet Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.

Kanada Kerahkan Kapal Perang

Kanada mengerahkan dua kapal perang ke Laut Baltik dan Atlantik Utara, bergabung dengan sepasang fregat yang sudah ada di kawasan itu, untuk memperkuat sayap timur NATO dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Angkatan laut Kanada mengatakan akan mengirim Her Majesty's Canadian Ships (HMCS) Kingston dan Summerside.

"Kedua kapal perang tersebut akan berlayar selama empat bulan sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan di Eropa Tengah dan Timur yang diluncurkan pada 2014 setelah Moskow mencaplok Krimea," kata angkatan laut Kanada dalam sebuah pernyataan.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Rusia: Ukraina Latihan Jet Tempur AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular