
Jangan Kaget! Ada "Kabar Baik" Batu Bara dari Prancis

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina kembali membawa "kabar baik" bagi batu bara. Prancis disebut akan kembali mempertimbangkan batu bara sebagai sumber energinya.
Negeri itu diketahui akan kembali mengoperasikan pembangkit listrik tenaga (PLTU) batu bara yang baru saja ditutup. Salah satunya di Saint-Avold di Prancis timur musim untuk musim dingin tahun ini, karena situasi Ukraina dan pengaruhnya ke pasar energi.
"Kami tetap membuka kemungkinan untuk dapat mengaktifkan kembali stasiun Saint-Avold selama beberapa jam lagi jika kami membutuhkannya pada musim dingin mendatang," kata sebuah pernyataan kementerian, membenarkan sebuah laporan di radio RTL, dikutip AFP, Senin (27/6/2022).
Meski demikian, Prancis mengatakan akan memproduksi kurang dari 1% listriknya sejak melalui batu bara. Ditegaskan pula, tak ada batu bara Rusia yang dipakai.
"Komitmen Presiden Emmanuel Macron untuk akhirnya menutup semua pembangkit listrik tenaga batu bara Prancis tetap tidak berubah, kata pernyataan kementerian itu," tambah kementerian lagi.
Saint-Avold baru ditutup pada 31 Maret. PLTU ini merupakan satu-satunya pembangkit listrik tenaga batu bara yang masih beroperasi di Prancis.
Sebagian besar produksi listrik Prancis berasal dari tenaga nuklir, hingga 67% pada 2020. Pada tahun yang sama, batu bara hanya menyumbang 0,3%.
Prancis sendiri mengikuti langkah negara Eropa lain yang sebelumnya melakukan hal sama. Yakni Austria, Jerman dan Belanda.
Perang Rusia dan Ukraina telah membuat harga energi global melonjak. Ini meningkatkan prospek kekurangan pasokan jika pasokan terputus.
Sebelumya, raksasa energi Rusia, Gazprom, telah menghentikan pengiriman ke sejumlah negara Eropa. Termasuk Polandia, Bulgaria, Finlandia, dan Belanda.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Yakin AS Cs Mau Kucurkan Dana Pensiun Dini PLTU RI
