Terinfeksi PMK, Lebih 230.000 Ekor Ternak Dilaporkan Sakit

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
24 June 2022 10:20
Satgas Penanganan PMK
Foto: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Jumat (24/6/2022) (dok. BNPB/ tangkapan layar Youtube Pusdalops BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak ruminansia berkuku genap sudah menyebar ke 19 provinsi.

Siagapmk.id mencatat, virus PMK sudah menyebar ke 216 kota/kabupaten dan memicu kematian 1.348 ekor ternak. Sebanyak 237.995 ekor ternak dilaporkan sakit dan 78.244 sembuh. Ada 2.263 ekor yang dilakukan pemotongan bersyarat.

Hewan yang sakit terbanyak adalah sapi yaitu 232.170 ekor, disusul kerbau 4.029 ekor, kambing 977 ekor, domba 803 ekor, dan babi 16 ekor.

Hewan yang mati adalah 1.329 ekor sapi, 13 ekor kerbau, dan 6 ekor domba.

Data tersebut adalah update per hari Jumat (24/6/2022) pukul 10.10 WIB.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengatakan, 3 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat jadi provinsi dengan kasus konfirmasi PMK terbanyak.

"Meskipun hanya 19 yang terjangkit PMK, provinsi yang aman harus meningkatkan kewaspadaan. Mungkin masih ada yang belum masuk data ini yang kami prioritaskan," kata Suharyanto saat membuka Rapat Koordinasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Jumat (24/6/2022).

Data yang ada saat ini, ujarnya, bisa saja belum mencakup data riil di lapangan. Dia berharap, dengan dibentuknya Satgas Penanganan PMK, bisa mendata yang angka lebih akurat.

"Tentu saja, kita bekerja supaya tepat sasaran, lebih tajam, tentu semuanya mengawali dengan data yang akurat," kata Suharyanto.

Satgas Penanganan PMKFoto: dok. BNPB
Satgas Penanganan PMK, data sebaran PMK per 23 Juni 2022

Dia menambahkan, pada 23 Juni 2022 dilakukan distribusi PMK tahap-I sebanyak 800 ribu dosis.

"Untuk pengobatan, ternyata sampai sekarang belum ada antiviral khusus mengobati PMK. Hanya bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya, kadang bisa juga terkena infeksi virus lain. Sementara hewan yang terkena PMK rentan terserang infeksi sehingga perlu diberi antibiotik," jelasnya.

"Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemberian kekebalan pada hewan ternak. Tentu saja yang divaksinasi adalah hewan belum terkena PMK. Dari data tadi memang masih banyak hewan ternak yang harus diselamatkan, harus dijaga jangan sampai terkena PMK. Itulah gunanya vaksinasi," dia menambahkan.

Suharyanto mengatakan, penanganan juga akan meniru penanganan Covid-19. Diantaranya dengan menerapkan terapi alternatif pendukung, plasma konvalesen. Yaitu memanfaatkan kekebalan hewan ternak yang sembuh PMK.

"Kami mengimbau segera lockdown tingkat kecamatan di provinsi yang 50% kecamatannya sudah terinfeksi. Data akan berkembang, saat ini ada 11 provinsi," kata Suharyanto.

Sambil, lanjut dia, dilakukan pendataan terkait kasus PMK dan vaksin serta tenaga vaksinator di lapangan. 


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Sapi Impor Australia Masuk di Tengah Wabah PMK di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular