Top, Setoran Pajak Batu Bara Cs Meroket Nyaris 300%!

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
23 June 2022 17:34
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya harga komoditas membawa berkah bagi Indonesia. Penerimaan negara melonjak drastis, terutama di sektor pertambangan.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, melaporkan penerimaan pajak (tanpa kepabeanan dan cukai) tercatat Rp 705,8 triliun hingga akhir Mei 2022. Melonjak 53,6% dibandingkan Januari-Mei 2021 dan sudah 55,8% dari target.

Dari sisi sektor usaha, pertumbuhan penerimaan pajak paling tinggi dialami oleh sektor pertambangan. Pada enam bulan pertama 2022, setoran pajak dari sektor ini meroket 296,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

pajakSumber: Kementerian Keuangan

"Dari sisi sektoral, pemulihan ekonomi cukup merata di semua sektor. Pertambangan outlier, kenaikan dari pajak pertambangan mendekati 296% sendiri pertumbuhannya. Itu suatu pembalikan ekstrem dibandingkan tahun lalu pertambangan kontraksi 9,6%," sebut Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN Kita periode Juni 2022, Kamis (23/6/2022).

Namun di luar pertambangan, lanjut Sri Mulyani, pertumbuhannya pun tidak kecil. Sektor perdagangan tumbuh 72,1% pada Januari-Mei 2022. Kemudian sektor industri pengolahan naik 50,7%, informasi dan komunikasi tumbuh 23,1%, dan jasa perusahaan naik 22%.

"Ini menunjukkan selama Covid, terjadinya omicron, ekonomi kita resilient dengan pertumbuhan stabil," ujarnya.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setoran Pajak Anjlok! Sri Mulyani Beberkan Kondisi Terkini Industri RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular