Internasional

Ada Pelanggaran Serius, Negara NATO Ini Panggil Dubes Rusia

luc, CNBC Indonesia
22 June 2022 12:30
FILE - Flags of NATO member countries flap in the wind outside NATO headquarters in Brussels, Feb. 22, 2022. As Western leaders congratulate themselves for their speedy and severe responses to Russia’s invasion of Ukraine, they’re also scratching their heads with uncertainty about what their actions will accomplish.  (AP Photo/Olivier Matthys, File)
Foto: AP/Olivier Matthys

Jakarta, CNBC Indonesia - Estonia memanggil duta besar Rusia untuk memprotes pelanggaran "sangat serius" atas wilayah udaranya oleh helikopter penjaga perbatasan Rusia.

Kementerian luar negeri dan militer Estonia mengatakan bahwa sebuah helikopter penjaga perbatasan Rusia MI-8 telah terbang di atas sebuah titik di tenggara negara itu tanpa izin pada 18 Juni.

Insiden itu membuat negara anggota NATO itu kembali menegur utusan Moskow untuk Tallinn dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.

"Estonia menganggap ini sebagai insiden yang sangat serius dan disesalkan yang tidak diragukan lagi menyebabkan ketegangan tambahan dan sama sekali tidak dapat diterima," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Al Jazeera, Rabu (22/6/2022).

"Rusia harus berhenti mengancam tetangganya dan memahami bahwa harga agresi yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina memang tinggi," tambah kementerian itu.

Pernyataan itu juga mengulangi seruan agar pasukan Rusia meninggalkan Ukraina dan menyatakan solidaritas dengan sesama negara Baltik, Lithuania, yang tengah menghadapi ancaman dari Rusia akibat memblokir transit kereta barang ke Kaliningrad.

Sementara itu, militer Estonia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa helikopter MI-8 Rusia memasuki wilayah udara negara itu di Estonia tenggara di daerah Koidula, tidak jauh dari kota Pskov Rusia, tanpa izin.

Helikopter itu berada di wilayah udara Estonia selama hampir dua menit, kata militer Estonia, seraya menambahkan bahwa helikopter itu tidak menunjukkan rencana penerbangan, transpondernya dimatikan, dan gagal mempertahankan kontak radio dengan layanan navigasi udara Estonia.

Sebelumnya, pada tahun lalu, pesawat Rusia, baik militer maupun sipil, telah melanggar wilayah udara Estonia sebanyak lima kali.

Estonia juga mengeluh kepada utusan Moskow pada 10 Juni tentang pujian Putin untuk penguasa Rusia abad ke-18 yang merebut kota yang sekarang menjadi Estonia.

Sebagai catatan, Estonia, Lithuania, dan Latvia merupakan bagian dari kekaisaran Rusia sebelum memperoleh kemerdekaan usai Perang Dunia Pertama. Pada 1940, Uni Soviet kemudian mencaplok tiga negara yang tidak mendapatkan kembali kemerdekaannya sampai 1991.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Pamer Kekuatan Dekat Rusia, Siap-siap Perang Nuklir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular