Dirjen WHO Tiba-tiba Puji RI Soal Covid, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 June 2022 08:40
Infografis: Tips Sehat WHO buat Lawan COVID-19
Foto: Infografis/Tips Sehat WHO buat Lawan COVID-19/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memuji Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Badan global itu beranggapan RI mampu menangani pandemi dengan cukup baik dibandingkan negara lain.

Hal tersebut disampaikan langsung Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam kunjungannya ke Indonesia, Selasa (21/6/2022). Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 yang lebih baik dibandingkan negara lain.

"Dirjen WHO berbicara mengenai masalah vaksinasi dan beliau menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari best achievement, kalau dipertandingkan dengan rata-rata achievement yang dicapai oleh negara-negara di dunia," ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menggambarkan pernyataan Tedros sebagaimana dilansir situs Sekretariat Kabinet.

Tak hanya itu, Menlu Retno menyatakan pimpinan tertinggi WHO itu juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam forum G20.

"Dirjen WHO betul-betul mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20."

Meski begitu, Tedros meminta agar warga Indonesia dan dunia tetap waspada dengan subvarian baru yang muncul. Pria asal Ethiopia itu juga menegaskan bahwa pandemi Covid-19 masih belum selesai.

"Tadi disampaikan juga oleh Dirjen bahwa walaupun situasi kasus Covid-19 di dunia sudah mendatar, namun beliau menyatakan bahwa pandemi belum selesai dan kita masih memantau terus, WHO masih memantau terus munculnya varian-varian baru," tambah Retno.

Angka Covid-19 di Indonesia sendiri saat ini mulai menunjukan tren kenaikan. Bahkan, kasus aktif saat ini menembus lebih dari 10 ribu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tren kenaikan kasus ini diakibatkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Ia menyebut bahwa puncak kenaikan kasus dapat terjadi pada Juli mendatang.

"Pengamatan kami ini gelombang BA.4, BA.5 itu biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," kata menteri yang akrab disapa BGS itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Yakin Efek Positif PPKM Dicabut Muncul Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular