Cerita Jokowi Negara Lain Mohon-mohon RI Kirim Batubara & CPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kalau keputusannya melarang ekspor batu bara dan CPO beberapa waktu lalu menimbulkan kesulitan pada sejumlah negara. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Waktu bulan Januari kita setop (ekspor) batu bara itu, ada lima presiden, perdana menteri yang telepon ke saya. 'Presiden Jokowi mohon kita dikirim batu baranya ini segera, secepatnya, kalau nggak mati ini kita. Listrik kita mati, industri kita mati'," begitu kata Jokowi menirukan omongan presiden dan PM. "Kita menjadi tahu kekuatan kita itu ada di mana," lanjutnya.

Pun, kata Jokowi, saat pemerintah melarang ekspor CPO demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca: Jokowi Gambarkan Situasi Kini: Semakin Tahu, Semakin Ngeri

"Ada dua presiden dan PM telepon saya juga. 'Pak ini kalau bapak dalam dua hari ini tidak kirim, kami akan terjadi gejolak sosial politik di negara saya. Tolong bisa dikirimkan'," ujar Jokowi menirukan omongan presiden dan PM.

Pada saat itu, menurut kepala negara, ada stok CPO 3 juta ton. Permintaan negara-negara itu sebanyak 200 ribu ton sehingga pemerintah memutuskan mengirim 120 ribu ton.

"Jadi kita tahu poisisi kita itu ada di mana, kekuatan kita itu ada di mana, di sini mulai kelihatan. Batu bara kita mempunyai kekuatan besar, CPO kita mempunyai kekuatan besar, nikel kita mempunyai kekuatan besar," kata Jokowi.

"Tapi tidak bisa kita terus-terusan ekspor dalam bentuk bahan mentah. Itu setop. Harus mulai kita berani ekspor bahan mentah kemudian kita buat barang jadi ada industrialisasi, hilirisasi," lanjutnya.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Tito Ditegur DPR Soal Ramai Dukungan Jokowi 3 Periode