Ratusan Perusahaan Tinggalkan Karawang, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 June 2022 18:50
INFOGRAFIS, Rata-Rata Upah Buruh RI
Foto: Ilustrasi Upah Buruh (Infografis CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan perusahaan di Karawang dilaporkan relokasi ke wilayah lain dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengakui bahwa banyaknya perusahaan yang pindah disebabkan karena kesulitan membayar upah.

"Karawang itu kan upah minimum salah satu tertinggi di Indonesia, sehingga menjadi wajar ketika perusahaan padat karya mereka ngga bisa bertahan di situ. Mereka cari upah minimum yang lebih kompetitif," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (20/6/22).

Perusahaan yang relokasi umumnya bukan padat modal, melainkan padat karya dengan pendanaan terbatas. Di lain sisi, karakteristik industripadat karya yang harus menanggung besarnya upah menjadi kesulitan tersendiri.

"Garmen, terkait industri makanan yang margin kecil, semua perusahaan yang tidak padat modal ngga tahan, sulit, otomatis karena udah tinggi (upah) jadi cenderungnya sulit bertahan di situ terus," sebut Hariyadi.

Alhasil dampak terbesar dari daerah yang ditinggalkan oleh pabrikan adalah bertambahnya angka pengangguran. Efek samping ini bukan hanya menjadi masalah daerah, melainkan masalah di tingkat nasional.

"Pengangguran pasti ada pengaruh, karena dengan lapangan kerja terbatas, kebanyakan kan padat modal, dia minta persyaratan lebih tinggi, kemampuan skill, jenjang pendidikan, pengalaman. Otomatis pencari kerja susah bersaing, otomatis akan berpengaruh ke penyerapan yang pasti ngga maksimal," ujarnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buruan! Subsidi Gaji Rp 600 Ribu, Terakhir Cair 20 Desember

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular