Update Perang: Ukraina Kalah Lagi dari Rusia, Jenderal Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina mengatakan telah kehilangan kendali atas sebuah pemukiman yang berdekatan dengan kota Severodonetsk, Senin (20/6/2022). Kota itu menjadi pusat pertempuran sengit selama berminggu-minggu dengan pasukan Rusia.

Wilayah itu adalah Metyolkine, di timur kota industri itu. Diketahui sebelum perang Metyolkine dihuni 1.000 orang warga.

"Sayangnya, kami tidak lagi mengontrol Metyolkine," kata gubernur daerah Lugansk Sergiy Gaiday dalam sebuah pernyataan di media sosial, dikutip AFP. "Dan musuh terus membangun cadangannya."

Serangan ke Severodonetsk merupakan strategi Rusia untuk menguasai Donbas, wilayah Timur Ukraina, di mana terdapat kelompok separatis pro Rusia. Rusia menyerang Ukraina sejak Februari namun di April, pasukan Moskow memutuskan fokus menyerang wilayah Timur.

Di kesempatan yang sama, Gaiday mengatakan bahwa sebuah pabrik kimia Azot di Severodonetsk, sedang dibom terus menerus oleh pasukan Rusia. Padahal, kata dia, wilayah itu menjadi tempat di mana ratusan warga sipil berlindung.

Evakuasi dari Severodonetsk tidak dapat dilakukan selama berhari-hari. Ini jembatan terakhir di seberang sungai yang menghubungkannya ke Lysychansk diledakkan Rusia.

Hal sama juga dikatakan, kepala pemerintahan kota, Oleksandr Stryuk. Kepada televisi Ukraina, ia menyebut tentara Moskow menguasai sebagian besar wilayah pemukiman kota.

"Jika kita berbicara tentang seluruh kota, masih lebih dari sepertiga dikendalikan oleh angkatan bersenjata kita. Rusia mengendalikan sisanya," katanya.

"Ada pertempuran jalanan sepanjang waktu," tambahnya seraya mengatakan pasukan Ukraina ditembaki secara rutin.

Sementara itu Rusia mengklaim serangan ke Severodonetsk berjalan lancar dan suisse. Bahkan Jenderal Ukraina berhasil dibunuh.

Kondisi itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov. Ia juga menyebut kesuksesan di Metyolkine.

"Penyerangan ke Severodonetsk sudah berkembang dengan sukses," katanya dikutip dari Sky News.