Internasional

Rusia Sudah Tentukan Target Serangan Baru, di Mana?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 June 2022 13:00
A Ukrainian serviceman looks on with a binocular, as Russia's attack on Ukraine continues, at a position in Donetsk Region, Ukraine April 18, 2022.  REUTERS/Serhii Nuzhnenko
Foto: REUTERS/SERHII NUZHNENKO

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan target baru dalam operasi militernya di Ukraina. Target itu masih berada di dalam Ukraina, yakni kota Sloviansk.

Mengutip laporan media Ukraina, Kyiv Independent, para pasukan Moskow disebutkan sudah mulai mendekati kota itu. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pun mengatakan pihaknya masih berusaha untuk menangkis serangan Rusia untuk menuju kota itu.

"Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap kota Sloviansk di Donetsk," lapor Kyiv Independent seperti dituliskan The Guardian, Senin (20/6/2022).

"Pasukan Ukraina menangkis serangan Rusia di dekat Berestove, sebuah kota yang berjarak sekitar 70 km dari Sloviansk."

Sloviansk sendiri cukup dekat dengan Severodonetsk yang saat ini menjadi konsentrasi pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Sloviansk secara administratif masuk ke dalam wilayah Donetsk, Ukraina.

Kota ini sebelumnya pernah berusaha untuk diperebutkan pemberontak pro-Moskow pada 2014 lalu. Saat itu, pemberontak Republik Rakyat Donetsk yang disokong Rusia sempat memasuki kota itu namun dipukul mundur oleh tentara Ukraina.

Sementara itu, kekhawatiran akan meluasnya target serangan Moskow setelah Ukraina pun telah disuarakan oleh mantan Perdana Menteri (PM) Rusia, Mikhail Kasyanov. Ia menyebut target Kremlin setelah Kyiv kemungkinan besar negara-negara Baltik.

Dalam keterangannya, Kasyanov menyebut kemungkinan ini terbuka bila Rusia benar-benar gagal dalam operasinya di Ukraina. Diketahui, negara-negara Baltik seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia juga merupakan bekas wilayah Uni Soviet seperti Ukraina.

"Jika Ukraina jatuh, negara-negara Baltik akan menjadi yang berikutnya," katanya pada sebuah sesi wawancara pekan lalu.

Rusia meluncurkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Presiden negara itu, Vladimir Putin, beralasan bahwa aksi militer ini diperlukan untuk melindungi masyarakat berbahasa Rusia di negara itu yang menurutnya telah mendapatkan persekusi dari kaum nasionalis Kyiv.

Selain itu, ia juga berpandangan bahwa niatan Ukraina untuk bergabung kepada aliansi pertahanan pimpinan AS, NATO, juga telah mengancam keamanan negara. Pasalnya, NATO merupakan rival dari Moskow dan Kyiv dapat menggunakan pasal 5 aliansi itu untuk menyerang beberapa wilayah yang telah dikuasai Rusia sejak 2014 lalu seperti Krimea.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular