Internasional

Konkret! Jerman Luncurkan Tahapan Lepas dari Gas Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 20/06/2022 10:10 WIB
Foto: Ilustrasi bendera Jerman dan Rusia (REUTERS/DADO RUVIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman merilis tahapan-tahapan yang akan ditempuh untuk meninggalkan ketergantungan gas dari Rusia. Hal ini terjadi saat Berlin sedang bersitegang dengan Moskow terkait Ukraina dan juga pasokan gas.

Dalam pengumuman Minggu, (19/6/2022), seorang sumber Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan dalam tahapan awal akan meningkatkan ketergantungannya pada batu bara.

Selain itu, Jerman juga memberikan insentif untuk menimbun gas agar dapat memenuhi kebutuhan pasokan 90% pada November mendatang.


"Ini juga termasuk 15 miliar euro (Rp 233 triliun) jalur kredit untuk operator pasar gas Jerman, melalui pemberi pinjaman negara KfW untuk mengisi fasilitas penyimpanan gas lebih cepat," kata sumber pemerintah kepada Reuters, Senin (20/6/2022).

Di tahapan kedua, yang dimulai ketika ada risiko tinggi kekurangan pasokan gas dalam jangka panjang, akan memungkinkan utilitas untuk memberikan harga gas yang tinggi kepada pelanggan dan dengan demikian membantu menurunkan permintaan.

Jerman sendiri sebelumnya telah mengkampanyekan pengurangan penggunaan listrik dan juga pemanas. Terbaru, hal ini kembali ditegaskan Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck.

"Situasi tegang dan harga tinggi adalah konsekuensi langsung dari perang agresi Putin di Ukraina," kata Habeck dalam sebuah pernyataan.

"Terlebih lagi, jelas merupakan strategi Putin untuk membuat kami tidak aman, menaikkan harga, dan memecah belah kami. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami akan melawan balik dengan tegas, tepat, dan penuh pertimbangan."

Kementerian Ekonomi pun mengatakan membawa kembali pembangkit listrik tenaga batu bara ke dalam campuran dapat menambah kapasitas hingga 10 gigawatt jika terjadi situasi pasokan gas yang kritis.

"Itu menyakitkan, tetapi itu adalah kebutuhan belaka dalam situasi ini untuk mengurangi konsumsi gas," tambah Habeck yang notabenenya anggota partai Hijau yang telah mendorong keluar lebih cepat dari batubara padat karbon.

"Tetapi jika kita tidak melakukannya, maka kita menghadapi risiko bahwa fasilitas penyimpanan tidak akan cukup penuh pada akhir tahun menjelang musim dingin. Dan kemudian kita dapat diperas di tingkat politik."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional