Panas, Putin Sebut AS Anggap Dirinya Utusan Tuhan di Bumi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali melontarkan pernyataan pedas kepada Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi saat hubungan kedua negara itu mengalami ketegangan yang tinggi pasca serangan Moskow ke Ukraina.
Dalam sebuah sesi di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat, (17/6/2022), Putin mengatakan bahwa AS saat ini berlaga layaknya utusan Tuhan di muka bumi. Menurutnya, Washington akan selalu melakukan manuver bila ada negara-negara dunia yang tidak sesuai dengan kehendaknya.
"Setelah mengeklaim kemenangan dalam Perang Dingin, Amerika Serikat menyatakan mereka adalah utusan Tuhan di Bumi, yang tidak memiliki kewajiban, tetapi hanya kepentingan," ucap Putin seperti diwartakan media Rusia, TASS, Senin (20/6/2022).
Putin juga menyatakan AS sejauh ini tidak melihat bagaimana negara-negara kuat baru mulai terbentuk. Menurutnya, negara-negara itu pun punya kedaulatan yang harus dilindungi.
"Masing-masing dari mereka (negara dunia) mengembangkan sistem politik dan lembaga publiknya sendiri dan menerapkan model pertumbuhan ekonominya sendiri dan, tentu saja, memiliki hak untuk melindungi mereka dan memastikan kedaulatan nasional," tegasnya.
"Kita menyaksikan proses objektif dan perubahan tektonik yang benar-benar revolusioner di dunia."
Putin sendiri meluncurkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Ia beralasan bahwa aksi militer ini diperlukan untuk melindungi masyarakat berbahasa Rusia di negara itu yang menurutnya telah mendapatkan persekusi dari kaum nasionalis Kyiv.
Selain itu, ia juga berpandangan bahwa niatan Ukraina untuk bergabung kepada aliansi pertahanan pimpinan AS, NATO, juga telah mengancam kedaulatan negara. Pasalnya, NATO merupakan rival dari Moskow dan Kyiv dapat menggunakan pasal 5 aliansi itu untuk menyerang beberapa wilayah yang dikuasai Rusia seperti Krimea.
Sementara itu, AS berpandangan bahwa aksi Putin itu ilegal. Washington juga bersama para sekutunya telah menerapkan rentetan sanksi ekonomi dan keuangan terhadap Negeri Beruang Merah.
(luc/luc)