Rusia Pangkas Lagi Ekspor Gas ke Negara Eropa, Ini Daftarnya

News - Sandi Ferry, CNBC Indonesia
19 June 2022 18:15
Russian Gazprom's the Marshal Vasilevskiy vessel, a floating storage and regasification unit (FSRU), is seen anchored offshore in the Baltic Sea near Kaliningrad, Russia, February 3, 2022.  REUTERS/Vitaly Nevar Foto: REUTERS/VITALY NEVAR

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memperketat aliran energinya ke wilayah Eropa. Peringatan diberikan raksasa energi Rusia, Gazprom, ke Benua Biru yang diprediksi bakal membuat musim dingin akan makin berat buat negara-negara Eropa. 

Setelah memotong gas ke Finlandia, Polandia, Bulgaria, Denmark, Belanda, Gazprom juga membantasi pasokannya ke Eropa yang dialiri melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman. Keputusan ini akhirnya mengurangi aliran gas ke Italia yang didapat dari jalur yang sama.

Gazprom sendiri berdalih pengurangan pasokan terjadi karena masalah teknis. Perusahaan mengatakan masalah tersebut berasal dari keterlambatan pengembalian peralatan yang dilayani oleh Siemens Energy Jerman di Kanada.

Austria dan Slovakia juga telah melaporkan pengurangan pasokan dari Rusia. Terakhir Prancis juga mengaku tak dialiri lagi oleh gas Rusia.

Namun, dalam pernyataan terbarunya CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan bahwa negerinya akan bermain dengan aturannya sendiri. "Produk kami, aturan kami," kata Miller selama sesi panel di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, menurut The Moscow Times dikutipCNBC International.

Menurutnya perusahaan tak akan bermain dengan aturan yang dibuat pihak lain. Ia mengatakan masalah teknis itu juga akibat rentetan sanksiekonomi ke Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Saya melihat, tak ada solusi untuk masalah ini," katanya lagi dimuat media yang sama.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menolak sanksi Barat sebagai sumber masalah pembatasan pasokan gas. Ia menyebutnya "keputusan politik" yang dirancang untuk meresahkan kawasan dan menaikkan harga gas.

Harga grosir gas Belanda, patokan Eropa untuk perdagangan gas alam, melonjak sebanyak 9% selama transaksi Jumat pagi. Belum diketahui pasti, kapan aliran gas dari Nord Stream 1 akan kembali normal.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. Akibatnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa menerapkan sejumlah sanksi.

Dalam laporan Centre for New American Security (CNAS), ada 1.500 sanksi diberikan ke semua yang terkait serangan Rusia ke Ukraina dengan 800 target.

Sebanyak 663 sanksi diberikan ke kelompok elit dan oligarki. Sementara 480 diberikan ke sektor pertahanan dan transportasi.

Sebanyak 229 diberikan ke sektor perbankan. Lalu 32 sanksi ke sektor teknologi dan delapan ke sektor energi.

 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jerman Dukung Penuh Ukraina


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading