
WHO Buka-bukaan Skenario Terburuk Soal Akhir Pandemi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari dua tahun dunia dilanda oleh penyebaran virus Covid-19. Namun demikian, hingga kini belum menunjukkan adanya tanda-tanda transisi perubahan dari pandemi menjadi endemi.
Direktur Program Kedaruratan Kesehatan, World Health Organization (WHO) Michael Ryan menilai Covid-19 belum akan melandai menjadi endemi. Pasalnya, virus tersebut belum masuk pada pola musiman dan masih memiliki potensi menyebabkan epidemi besar.
"Jangan percaya endemi sama saja semuanya sudah selesai," kata Ryan seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya dua penyakit yakni tuberkulosis dan malaria, yang telah menjadi endemi tetapi masih membunuh jutaan orang per tahunnya.
Sementara, pemimpin teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan virus tersebut masih terus beredar dalam tingkat tinggi. Dia menambahkan Covid-19 masih menyebabkan kematian serta kehancuran dalam jumlah besar.
Menurutnya saat ini dunia masih dalam periode pandemi. "Kita masih berada di tengah pandemi ini. Kita semua berharap tidak demikian. Tapi kita tidak dalam tahap endemi," ujar Van Kerkhove.
Saat ini, kasus Covid-19 di sejumlah negara dunia memang mulai terkendali. Van Kerkhove mengatakan hal tersebut terjadi karena vaksinasi.
Namun, efektivitas vaksin Covid-19 menurun seiring berjalannya waktu. Bukan tidak mungkin, efektivitas vaksin yang turun dapat memicu naiknya kasus Covid-19 di masa depan.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?