Internasional

Remehkan Sanksi Ekonomi Barat, Putin: Kami Orang-orang Kuat!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Sabtu, 18/06/2022 07:40 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Upacara Pemberian Penghargaan Negara di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Minggu (12/6/2022). (Photo by Contributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Vladimir Putin menegaskan kekuatan dan ketahanan Rusia melawan dunia Barat. Ia menuduh negara-negara tersebut arogan dan kolonial karena mencoba untuk menghancurkan negaranya dengan sanksi ekonomi "blitzkrieg" -- yang artinya serangan kejutan.

Dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, acara yang hampir tidak ada partisipasi dari negara-negara Barat, Putin berulang kali mengatakan kedaulatan Rusia dalam tatanan global baru.

"Kami adalah orang-orang kuat dan dapat mengatasi tantangan apa pun. Seperti nenek moyang kami, kami akan menyelesaikan masalah apa pun, seluruh sejarah seribu tahun negara kami membicarakan hal ini," kata Putin, Jumat (17/6/2022), melansir Reuters.


Putin mendapat tepuk tangan ketika dia menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan "operasi militer khusus" di Ukraina yang telah melepaskan rentetan sanksi ekonomi dari Barat.

Dia mengatakan tujuan utamanya adalah untuk membela orang-orang "kita" di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur. Dalam pidatonya selama 73 menit, Putin mengatakan tentara Rusia juga berjuang untuk membela "hak untuk mengamankan pembangunan" negaranya sendiri.

"Dengan latar belakang meningkatnya risiko dan ancaman bagi kami, keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus terpaksa - sulit, tentu saja, tetapi terpaksa dan perlu," katanya.

Tak hanya itu, Putin juga mengatakan jika Amerika Serikat (AS) menganggap dirinya sebagai utusan Tuhan di Bumi. Rusia mengambil tempat AS dalam tatanan dunia baru yang aturannya ia sebutkan akan ditetapkan oleh negara-negara yang kuat dan berdaulat.

"Kampanye Rusia di Ukraina adalah tindakan negara berdaulat yang memiliki hak untuk mempertahankan keamanannya," kata Putin, menuduh Barat melakukan perampasan militer aktif atas wilayah Ukraina.

Dalam sesi tanya jawab selama dua jam setelah pidatonya, dia mengingatkan Stalingrad, kota Soviet yang dihancurkan oleh perang kota dalam Perang Dunia Kedua, yang kini bernama Volgograd.

"Kita tidak boleh mengubah kota-kota yang kita bebaskan menjadi mirip dengan Stalingrad," katanya. "Ini adalah hal yang wajar yang dipikirkan militer kita ketika mengatur permusuhan."

Putin juga mengatakan serangan terhadap daerah pemukiman adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ukraina mengatakan pasukan Rusia bertanggung jawab atas ribuan kematian warga sipil, penghancuran kota-kota seperti Mariupol, dan pemindahan sepertiga dari populasi masa damainya.

Namun Rusia membantah menyerang sasaran sipil, dan mengatakan tuduhan bahwa mereka telah melakukan kejahatan perang didasarkan pada rekayasa Ukraina dan negara-negara Barat.


(tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin