Rusia Masih Kuat, Belum Resesi!

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
Jumat, 17/06/2022 12:50 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Upacara Pemberian Penghargaan Negara di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Minggu (12/6/2022). (Photo by Contributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia telah meramal Ekonomi Rusia akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) tahun ini sebesar 8,9%. Pandemi Covid-19 hingga dampak perang dengan Ukraina akan membebani ekonomi negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.

Pada 2021, Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Beruang Merah masih bisa tumbuh 4,7%. Namun sepertinya tahun ini Rusia bakal masuk 'jurang' resesi.

"Banyaknya embargo kepada Rusia akan mempengaruhi perekonomian negara tersebut dalam jangka menengah," tulis Bank Dunia.


Sementara menurut Institute of International Finance, kelompok perdagangan perbankan global, ekonomi Rusia pada 2022 akan anjlok 15%. Sementara pada 2023 susut 3%.

Ekonomi Rusia melemah karena anjloknya konsumsi domestik akibat persoalan rantai pasok. Melandainya investasi dan ekspor juga menyebabkan ekonomi Rusia terjerembab.

Sumber: Statista

Perdagangan internasional yang menjadi motor penggerak utama PDB Rusia, paling tidak dalam satu dekade terakhir. Kontribusi dari ekspor dan impor mencapai hampir 50% sepanjang waktu.

Sumber: Statista


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin

Pages