
Utang Luar Negeri RI Turun Jadi 'Cuma' Rp 6.031 T, Kok Bisa?

Secara keseluruhan utang ke Singapura yang merupakan kreditor tersebut turun menjadi US$ 60,72 miliar, turun dibandingkan Maret sebesar US$ 61,15 miliar, atau 0,7%. Sementara dibandingkan April 2021, utang tersebut terkontraksi sebesar 11,9%.
Nilai utang dari China juga mengalami penurunan sekitar US$ 300 juta atau 1,5% dibandingkan sebelumnya menjadi US$ 21,72 miliar. Jepang dan Hong Kong yang masuk 5 besar kreditor Indonesia juga mengalami penurunan.
Dari 5 besar kreditor, hanya utang ke Amerika Serikat yang bertambah signifikan. Pada April, utang ke Negeri Paman Sam tercatat sebesar US$ 34,89 miliar menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Dibandingkan Maret US$ 31,85 miliar, kenaikannya lebih dari 9,5%, dan menjadi yang pertama setelah turun dalam 2 bulan beruntun. Dibandingkan April 2021, utang Indonesia ke Amerika Serikat melesat 13,3%.
Lonjakan ULN ke Amerika Serikat tersebut diserap oleh sektor swasta. Posisi ULN swasta pada April 2022 tercatat sebesar US$ 210,2 miliar naik US$ 3,05 miliar. Secara persentase ULN swasta tumbuh rendah sebesar 0,03% (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan tersebut disebabkan oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (non-financial corporations) yang tumbuh sebesar 0,5% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,7% (yoy), terutama seiring dengan penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan dan penggalian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]