Tok! Suku Bunga Acuan AS Naik 75 Bps, Tertinggi sejak 1994
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin atau 0,75%, tertinggi dalam 30 tahun demi meredam gejolak inflasi. Peluang untuk melakukan langka serupa terbuka pada bulan depan.
Kenaikan terbesar suku bunga sejak November 1994 itu diambil di bawah tekanan kuat untuk mengekang melonjaknya harga gas dan makanan yang telah membuat jutaan orang Amerika berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Dengan demikian, Federal Open Market Committee (FOMC) yang menetapkan kebijakan tersebut menaikkan suku bunga pinjaman acuan ke kisaran 1,5%-1,75%, naik dari nol pada awal tahun.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan langkah itu penting untuk menurunkan inflasi sekaligus menstabilkan harga. Kendati demikian, dia mengakui kenaikan suku bunga secara agresif tersebut cukup berisiko.
Sangat penting bahwa kita menurunkan inflasi jika kita ingin memiliki periode berkelanjutan dari kondisi pasar tenaga kerja yang kuat yang menguntungkan semua orang.Jerome Powell, Ketua The Fed |
Powell mengatakan bahwa langkah itu sangat besar. Dia pun berharap kenaikan suku bunga yang tinggi ini tidak menjadi 'kebiasaan'.
"Sangat penting bahwa kita menurunkan inflasi jika kita ingin memiliki periode berkelanjutan dari kondisi pasar tenaga kerja yang kuat yang menguntungkan semua orang," tuturnya, dilansir AFP, Kamis (16/6/2022).
Namun, dari hasil keputusan yang diumumkan Rabu (15/6/2022) malam waktu setempat itu, kenaikan sebesar 50 basis poin hingga 75 basis poin masih mungkin dilakukan pada bulan depan.
Sebelumnya, inflasi Amerika Serikat pada Mei 2022 melejit ke angka 8,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Berdasarkan data Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS, inflasi Mei itu juga mematahkan rekor sebelumnya yang terjadi pada Maret 2022 sebesar 8,5% dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 1981. Adapun, inflasi pada April 2022 sebesar 8,3%.
Torehan inflasi itu pun berada di atas konsensus dan ekspektasi para ekonom sebesar 8,3% atau sama dengan bulan sebelumnya.
(luc/luc)