Sasar Bus Listrik, Damri Minta PMN Rp886,8 M Tahun 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Umum (Perum) DAMRI meminta alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp 866,8 miliar. Dana tersebut nantinya sebagian besar akan digunakan perusahaan untuk penyediaan armada penugasan perintis hingga armada bus listrik untuk perkotaan.

Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin menjelaskan PMN dengan total Rp 866,6 miliar tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk penugasan. Dengan rincian alokasi untuk penugasan sebesar Rp 702 miliar, sementara untuk penguatan modal Damri sebesar Rp 164,8 miliar.

"Memang PMN yang terbesar kami ajukan adalah untuk penugasan sebesar Rp 702 miliar dari total sisanya untuk pengembangan usaha maupun penguatan modal di Damri itu Rp 165 miliar, Rp 164,8 tepatnya," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (15/6/2022).

Menurutnya, ini kali pertama perusahaan mengajukan PMN tunai untuk penyediaan bus perintis yang dilakukan terakhir kali sejak 2015. Adapun pemberian PMN ini mempertimbangkan dampak yang dialami perusahaan di tengah pembatasan pergerakan masyarakat akibat pandemi covid-19.

Kemudian PMN tersebut juga diperuntukkan guna pengadaan kebutuhan bus listrik untuk layanan KSPN dan BTS, yang akan mendukung pelaksanaan program strategis nasional (PSN) serta inisiatif green energy. Lalu, digunakan untuk peremajaan armada dalam melayani rute keperintisan dan komersial, adapun rekondisi bus dinilai menjadi salah satu opsi dalam menjamin keselamatan dan memberikan layanan yang lebih baik dari pelanggan.

Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk pembenahan operasional perusahaan melalui perbaikan IT yang diharapkan memberi dampak positif dengan memberikan competitive advantage bagi perusahaan serta efisiensi operasional yang lebih baik.