Utang RI ke China Turun, tapi ke Amerika Meroket Cetak Rekor!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 June 2022 15:15
foto ilustrasi dollar
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan di bulan April. Dari 5 kreditor utama Indonesia, utang dari 4 negara mengalami penurunan, tetapi dari Amerika Serikat (AS) melonjak signifikan bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan ULN April sebesar US$ 409,5 miliar. Dengan asumsi US$ 1 setara Rp 14.729, nilai ULN itu adalah Rp 6.031.52 triliun.

Angka itu turun dibandingkan ULN bulan sebelumnya yang US$ 412,1 miliar (Rp 6.069,82 triliun).Secara tahunan, posisi ULN April 2022 terkontraksi 2,2% (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1% (yoy).

Utang ke Singapura yang merupakan kreditor tersebut turun menjadi US$ 60,72 miliar, turun dibandingkan Maret sebesar US$ 61,15 miliar, atau 0,7%. Sementara dibandingkan April 2021, utang tersebut terkontraksi sebesar 11,9%.

Nilai utang dari China juga mengalami penurunan sekitar US$ 300 juta atau 1,5% dibandingkan sebelumnya menjadi US$ 21,72 miliar. Jepang dan Hong Kong yang masuk 5 besar kreditor Indonesia juga mengalami penurunan.

Dari 5 besar kreditor, hanya utang ke Amerika Serikat (AS) yang bertambah signifikan. Pada April, utang ke Negeri Paman Sam tercatat sebesar US$ 34,89 miliar menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Dibandingkan Maret US$ 31,85 miliar, kenaikannya lebih dari 9,5%, dan menjadi yang pertama setelah turun dalam 2 bulan beruntun. Dibandingkan April 2021, utang Indonesia ke Amerika Serikat melesat 13,3%.

Lonjakan ULN ke Amerika Serikat tersebut diserap oleh sektor swasta. Kenaikan utang swasta tersebut sebesar US$ 3,05 miliar. Sementara utang pemerintah ke Amerika Serikat justru mengalami penurunan sebesar US$ 6 juta.

Secara keseluruhan, posisi ULN swasta pada April 2022 tercatat sebesar US$ 210,2 miliar, tumbuh rendah sebesar 0,03% (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara ULN pemerintah mengalami penurunan menjadi US$ 190,55 miliar di April, dibandingkan bulan sebelumnya US$ 196,25 miliar, atau sekitar 2,9%. Sedangkan jika dibandingkan tahun lalu penurunan mencapai US$ 15 miliar atau 7,3% (yoy).

Di bulan April, pemerintah juga membayar ULN senilai US$ 1,9 miliar, yang menjadi salah satu penyebab penurunan tajam cadangan devisa Indonesia. BI di awal Mei lalu melaporkan penurunan cadangan devisa di bulan April hingga US$ 3,4 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Februari 2023: Utang Luar Negeri RI Capai US$ 400 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular