
Prabowo Bicara Soal Kepemimpinan di Forum IISS

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menegaskan sosok pemimpin yang bijaksana dan penuh kebajikan sangat diperlukan di tengah persaingan global dengan berbagai konflik yang melibatkan kepentingan negara-negara besar. Hal itu dia sampaikannya dalam Pembukaan forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022
Prabowo memberikan ilustrasi bahwa ketika berbicara tentang pengelolaan persaingan geopolitik di kawasan Asia Pasifik, secara historis kawasan ini menjadi persimpangan imperialisme, adanya dominasi kekuatan besar, eksploitasi dan penghancuran selama bertahun-tahun.
Selain itu, terjadinya perang dunia kedua dikatakan Prabowo menjadi dorongan baru bagi gerakan kemerdekaan dalam rangka perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme telah berlangsung selama ratusan tahun.
"Pengalaman sejarah khususnya yang terjadi di negara kawasan Asia - Pasifik membuat kita sangat sadar akan perlunya kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kebajikan" ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).
Prabowo menambahkan, Indonesia akan senantiasa mendukung tatanan internasional berbasis aturan. Hal itu karena menurut Prabowo Indonesia akan sangat terpengaruh terhadap tatanan baru yang diterapkan oleh kekuatan besar tersebut. Oleh karena itu, Indonesia memilih untuk menjadi Non-Aliansi.
Non-aliansi diartikan Prabowo yakni tidak terlibat dalam aliansi militer apa pun. Keputusan ini pun dikatakannya adalah keputusan di bawah kesadaran dari Indonesia.
"Karena bagi kami, menghormati kepentingan semua kekuatan, semua negara tetangga kami dan semua kekuatan besar di wilayah ini, adalah hal yang penting dan kami telah mencapai hal itu bersama dengan saudara-saudara kami di ASEAN," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir & Prabowo Duet, Bikin Pertahanan RI Makin Kuat