Internasional

NATO Siagakan Pasukan dan Tambah Senjata di Dekat Rusia

luc, CNBC Indonesia
Rabu, 15/06/2022 06:40 WIB
Foto: AP/JONATHAN ERNST

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO kembali memberi sinyal akan memperkuat pasukan dan kemampuan persenjataannya di perbatasan Timur Eropa.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg setelah pembicaraan informal di Belanda, Selasa (14/6/2022). Kegiatan itu dilakukan bersama Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan para pemimpin Denmark, Polandia, Latvia, Rumania, Portugal dan Belgia menjelang KTT NATO yang lebih luas di Madrid pada akhir bulan.

"Di Madrid, kami akan menyetujui penguatan besar dari postur kami," katanya, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022).


Ukraina seharusnya memiliki lebih banyak senjata berat dan sekutu serta mitra NATO telah menyediakan senjata berat.Jens Stoltenberg, Sekjen NATO

"Malam ini kami membahas perlunya kehadiran ke depan yang lebih kuat dan siap tempur dan kesiapan yang lebih tinggi serta lebih banyak peralatan dan persediaan yang telah ditempatkan sebelumnya."

Menanggapi panggilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengirimkan lebih banyak senjata jarak jauh, Stoltenberg mengatakan dia setuju bahwa Kyiv harus dipasok dengan persenjataan yang lebih berat, tetapi tidak memberikan rincian.

"Ukraina seharusnya memiliki lebih banyak senjata berat dan sekutu serta mitra NATO telah menyediakan senjata berat ... dan mereka juga meningkatkannya," kata Stoltenberg.

Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Sementara itu, Rutte menuturkan terkait persenjataan, yang terpenting adalah bagaimana memastikan kekalahan Rusia di Ukraina. "Karena kita tidak dapat memiliki konfrontasi langsung antara pasukan NATO dan Rusia, yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa Ukraina dapat melawan dalam perang itu, bahwa ia memiliki akses ke semua persenjataan yang diperlukan," tuturnya.

Sementara itu, terkait pengajuan keanggotaan Finlandia dan Swedia ke NATO, Stoltenberg mengatakan sedang mencari jalan tengah bersama Turki. Yang jelas, dukungan Swedia terhadap militan Kurdi yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris telah menjadi perhatian aliansi tersebut.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia