Internasional

Kota Ini Hampir Jatuh, Rusia di Ambang Kemenangan

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 14/06/2022 06:40 WIB
Foto: Sebuah citra satelit menunjukkan bangunan yang rusak di dekat Istana Kebudayaan Chemist di pusat kota Severodonetsk, Ukraina 6 Juni 2022. (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia memutuskan rute terakhir untuk mengevakuasi warga dari kota Severodonetsk di Ukraina Timur. Kejatuhan kota tersebut dan kemenangan Kremlin di Donbas pun tinggal menunggu waktu.

Jembatan terakhir ke kota itu hancur, menjebak warga sipil yang tersisa dan membuatnya mustahil untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan, kata Gubernur Regional Luhansk Sergei Gaidai. Dia menambahkan bahwa sekitar 70% kota itu berada di bawah kendali Rusia.

Ukraina pun telah mengeluarkan seruan yang semakin mendesak untuk lebih banyak senjata berat Barat untuk membantu mempertahankan Severodonetsk, yang menurut Kyiv dapat memegang kunci pertempuran untuk wilayah Donbas Timur dan jalannya perang.


Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Donbas Timur akan dianggap sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah Eropa. Wilayah tersebut, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk, telah diklaim oleh separatis pro-Rusia.

"Bagi kami, harga pertempuran ini sangat tinggi. Itu menakutkan," katanya, dikutip Reuters, Selasa (14/6/2022).

"Kami menarik perhatian mitra kami setiap hari pada fakta bahwa hanya sejumlah artileri modern yang cukup untuk Ukraina yang akan memastikan keuntungan kami."

Penasihat presiden Mykhailo Podolyak menyatakan Ukraina membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank, dan 1.000 drone di antara senjata berat lainnya.

Di sisi lain, Moskow mengeluarkan beberapa laporan terbaru yang mengatakan telah menghancurkan senjata dan peralatan AS dan Eropa.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan rudal-rudal berbasis udara presisi tinggi telah menyerang di dekat stasiun kereta api di Udachne barat laut Donetsk, mengenai peralatan yang telah dikirim ke pasukan Ukraina.

Sebelumnya, Moskow telah mengkritik Amerika Serikat dan negara-negara lain karena mengirim senjata ke Ukraina dan mengancam akan menyerang target baru jika Barat memasok rudal jarak jauh.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah