
Kyiv Status Siaga, Perang Rusia Ukraina Makin Ngeri?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota Ukraina, Kyiv, kini dalam mode "siaga". Pejabat kota itu mengaku tidak akan lengah dari kemungkinan serangan Rusia.
Walaupun Rusia suda menarik mundur pasukan dari Kyiv, seja April, Kremlin melancarkan seringam rudal awal pekan lalu. Sejumlah objek di Kyiv rusak berat karena itu.
"Pelatihan serius sedang berlangsung, persiapan garis pertahanan, pelatihan pasukan yang akan tetap ada di Kyiv dan sekitar kota," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrsky, dikutip AFP, Jumat (10/5/2022).
Hingga kini memang belum ada tanda serangan berbahaya lagi dari Rusia yang menargetkan Kyiv. Konsentrasi pasukan tak terlihat di dekat perbatasan Belarusia, negara sekutu Moskow dekat Kyiv.
"Tetapi kami memahami bahwa skenario apa pun mungkin terjadi besok," tegasnya.
Setiap tempat di Ukraina dapat menjadi sasaran tembakan roket, termasuk Kyiv."
Sementara itu, pertempuran brutal masif terjadi di Severodonetsk. Ini akan menentukan apakah Donbass, Ukraina Timur akan jatuh ke Rusia atau dipertahankan Ukraina.
Rusia sendiri merubah strategi serangan dari Kyiv ke Donbass, di mana separatis yang didukungnya memegang kendali. Sejak 2014 upaya memisahkan diri dari Ukraina memang kencang di wilayah ini.
"Ini adalah pertempuran yang sangat brutal, sangat sulit, mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan video dimuat Reuters.
"Severodonetsk tetap menjadi episentrum pertempuran di Donbas... Sebagian besar, di situlah nasib Donbass kami diputuskan sekarang."
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Menurut data PBB 4.000 lebih orang meregang nyawa karena perang ini.
Perang juga telah membuat krisis energi dan pangan. Dalam pertemuan terbaru di Turki, tak ada tanda-tanda Rusia dan Ukraina akan membuka koridor pangan untuk meminimalisir kelangkaan biji-bijian.
Rusia adalah lumbung energi Eropa. Sementara Ukraina adalah lumbung pangan benua itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Gempar! Putin Diam-diam Siapkan 500.000 Wajib Militer
