Hungaria Tak Setuju Sanksi Eropa Terkait Gas Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan tidak mungkin Uni Eropa melarang gas Rusia dalam waktu dekat. Hal ini disampaikannya di sela-sela Pertemuan Dewan Menteri OECD di Paris, Prancis, Kamis (9/6/0222).
"Ketika kami menjatuhkan sanksi, maka kami harus memastikan bahwa sanksi tersebut lebih merugikan mereka yang kami kenakan sanksi daripada diri sendiri," kata Szijjarto, dilansir dari CNBC International.
"Kami harus memiliki posisi yang sangat jelas dalam perang, yang memang kami miliki, kami mengutuk Rusia atas agresi militer ini. Kami berdiri dengan Ukraina. Tapi kita harus mempertimbangkan kenyataan juga," tambahnya.
Uni Eropa kini tengah berusaha memberlakukan larangan total pada minyak mentah Rusia sebagai upaya menghentikan serangan Rusia ke Ukraina. Mei lalu, blok itu akhirnya menyetujui embargo minyak parsial dalam paket sanksi keenam terhadap Rusia.
Namun Hongaria menentang hal ini, sebab negara tersebut dilaporkan sangat bergantung pada hidrokarbon Rusia.
Szijjarto berbicara tentang rasa frustrasinya bahwa Hongaria telah digambarkan sebagai negara yang enggan untuk menghukum perang Rusia di Ukraina, menunjuk pada fakta bahwa Rusia saat ini memasok 65% minyak Hongaria dan 85% pasokan gasnya.
Dia menambahkan bahwa kurangnya infrastruktur alternatif berarti tidak mungkin bagi negara itu untuk dengan cepat mengurangi ketergantungannya pada sumber energi Rusia.
Sementara Putin mengatakan Rusia tidak akan "membeton sumur minyak mereka" pada saat Barat tetap bergantung pada sumber energinya, menurut komentar yang diterjemahkan oleh BBC.
Moskow berjanji untuk mencari importir lain untuk minyaknya tak lama setelah Uni Eropa memberlakukan embargo parsial pada minyak mentah Rusia. Sekitar 36% dari impor minyak UE berasal dari Rusia, negara yang memainkan peran besar di pasar minyak global.
Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia, di belakang AS dan Arab Saudi, dan pengekspor minyak mentah terbesar di dunia ke pasar global. Ini juga merupakan produsen dan pengekspor utama gas alam.
(tfa/roy)