Internasional

Bukan RI, Rusia Ungkap Negara yang Diuntungkan Perang Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 June 2022 09:40
Warga Ukraina yang tinggal di Jepang berdemo memegang plakat dan bendera selama demonstrasi mengecam Rusia atas tindakannya atas Ukraina, di kedutaan Rusia di Tokyo, Jepang, Rabu (23/2/2022). (REUTERS/ISSEI KATO)
Foto: Warga Ukraina yang tinggal di Jepang berdemo memegang plakat dan bendera selama demonstrasi mengecam Rusia atas tindakannya atas Ukraina, di kedutaan Rusia di Tokyo, Jepang, Rabu (23/2/2022). (REUTERS/ISSEI KATO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung lebih dari 100 hari. Saat ini dampak perang itu tak hanya dirasakan penduduk kedua negara, melainkan masyarakat global. Apalagi ditambah sanksi Barat terhadap Moskow.

Rusia sendiri mengungkapkan bahwa meski perang ini sebagian besar berdampak negatif, nyatanya ada negara yang justru diuntungkan. Negara itu adalah Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah keterangan pers, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengatakan lembaga keuangan dan beberapa perusahaan AS menggunakan sanksi terhadap Rusia sebagai batu lompatan untuk berekspansi di Eropa.

"AS menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas ekonominya," katanya dalam sesi pers, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Patrushev menyebutkan juga bahwa dengan kondisi saat ini, segmen pasar gas Eropa telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam. Tak hanya energi, AS juga disebut memiliki minat yang kuat di semikonduktor dan sektor teknologi tinggi lainnya di Eropa

Nyatanya, hal ini bukanlah isapan jempol belaka. Saat ini Eropa telah menjadi destinasi terbesar pengiriman gas alam cair (LNG) AS. Hal ini pun terjadi saat Benua Biru akan menerapkan embargo pasokan gas dari Moskow dengan harapan mematikan pendapatan negara itu yang mungkin digunakan untuk perang.

"Peningkatan itu berarti AS sekarang menyumbang hampir setengah dari impor LNG Eropa, sekitar dua kali lipat dari yang terlihat pada tahun 2021," lapor media Bloomberg dikutip Rabu.

Di tahun-tahun sebelumnya AS kebanyakan mengekspor LNGnya ke Asia. Namun prospek keuntungan yang lebih tinggi ini mendorong pemasok Negeri Paman Sam untuk mengirimkan lebih banyak bahan bakar ke Eropa tapi dengan mengorbankan Asia.

"Asia, yang telah menjadi tujuan hampir setengah dari kargo LNG AS selama dua tahun terakhir, mengalami penurunan volume hingga setengahnya pada tahun 2022," kata Administrasi Informasi Energi AS (EIA).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular