
Bukan Gertak Sambal, WHO Warning Risiko Nyata Cacar Monyet

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan soal penyakit monkeypox (cacar monyet). Lembaga PBB itu menyebut risiko cacar monyet menjadi berkembang di negara-negara non-endemik, adalah nyata.
Hal ini seiring pengumuman 1.000 kasus terkonfirmasi. Cacar monyet telah menyebar di 29 negara di luar wilayah Afrika.
"Risiko cacar monyet berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata," tegas Kepala WHO Adhanom GhebreyesusTedros dalam konferensi pers, dikutip AFP, Kamis (9/6/2022).
Memang sejauh ini, tidak ada kematian yang dilaporkan. Namun, penyakit yang semula dilaporkan muncul di kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual) itu, kini mengalami penyebaran di komunitas lain.
"Beberapa negara sekarang mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita," tambahnya.
Tedros mengatakan sangat prihatin dengan risiko yang ditimbulkan virus tersebut kepada kelompok rentan, termasuk wanita hamil dan anak-anak. Menurutnya kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba dan tidak terduga di luar negara-negara endemik menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu, tetapi tidak diketahui berapa lama.
Cacar monyet memiliki sejumlah gejala. Di antaranya demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.
Rabu, Yunani menjadi negara terbaru yang mengkonfirmasi kasus pertama penyakit itu. Ini melibatkan seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Portugal dan kini yang berada di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Di Afrika sendiri, cacar monyet telah menewaskan 66 orang sepanjang tahun. Vaksin cacar diyakini efektif melawan penyebaran.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Cacar Monyet yang Kini Disorot WHO