Internasional

Lockdown Dicabut, Shanghai Berburu Investasi

luc, CNBC Indonesia
08 June 2022 17:20
A man carries air conditioner on his scooter in Shanghai, China September 4, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: Pekerja China (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Shanghai tengah berupaya memulihkan kepercayaan perusahaan global sekaligus berburu investasi baru selepas penguncian ketat atau lockdown selama 2 bulan akibat pandemi Covid-19.

Lockdown yang berlangsung pada April-Mei tersebut membuat sejumlah perusahaan mempertimbangkan kembali investasinya di China. Oleh karena itu, para pejabat Shanghai berencana untuk mengadakan sejumlah pertemuan dengan perusahaan asing.

Menurut laporan Jiefang Daily, yang dikutip Reuters, Rabu (8/6/2022), setidaknya akan ada 20 pertemuan bulan ini dengan perusahaan asing yang terlibat dalam industri utama seperti mobil, perdagangan, semikonduktor, dan biomedis.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan dipilih dari negara dan wilayah investasi utama, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

Yang pertama dari dua pertemuan yang diadakan sejauh ini dihadiri oleh para eksekutif dari perusahaan terkemuka AS seperti Procter & Gamble (P&G) dan Johnson & Johnson. Pertemuan kedua diadakan bersama Tesla, General Motors (GM), dan Ford.

Selain itu, Kamar Dagang Eropa telah diinformasikan bahwa syarat masuk pekerja akan dipermudah bagi ekspatriat. Mereka tidak lagi memerlukan surat undangan resmi.

Shanghai secara bertahap akan mulai membuka kembali kegiatan bisnis seperti pusat perbelanjaan dan salon rambut, di pusat keuangan dan manufaktur China tersebut, setelah berminggu-minggu dalam penguncian ketat. (REUTERS/TINGSHU WANG)Shanghai secara bertahap akan mulai membuka kembali kegiatan bisnis seperti pusat perbelanjaan dan salon rambut, di pusat keuangan dan manufaktur China tersebut, setelah berminggu-minggu dalam penguncian ketat. (REUTERS/TINGSHU WANG)

Sebelumnya, mulai awal 2020, China mewajibkan orang asing untuk mendapatkan surat undangan resmi yang disebut PU sebagai bagian dari aplikasi visa. Banyak perusahaan yang mengeluhkan kesulitan dan menunggu lama untuk mendapatkan dokumen, yang menghambat perekrutan staf asing.

Penghapusan persyaratan ini adalah "sebuah inisiatif dari pemerintah pusat untuk mendorong dimulainya kembali pekerjaan dan produksi di Shanghai," kata Kamar Dagang Eropa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lockdown Ganggu Kegiatan Bisnis Shanghai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular