Sri Mulyani Tak Lagi Jor-joran Tarik Utang, Bunganya Mencekik

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 June 2022 17:06
Infografis/Tidak Hanya MPR saja, Belanja Jokowi & Prabowo Dipangkas Sri Mulyani!/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Tidak Hanya MPR saja, Belanja Jokowi & Prabowo Dipangkas Sri Mulyani!/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan antisipasi dari kebutuhan pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Di mana penarikan utang saat ini harus ditebus dengan biaya mahal.

"Biaya defisit lebih mahal dalam situasi dunia yang volatile," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan DPD RI, Selasa (7/6/2022)

Diketahui inflasi yang melonjak tinggi di berbagai negara maju dan berkembang direspons dengan kenaikan suku bunga acuan. Seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS), negara kawasan Eropa dan Amerika Selatan. Hal ini mendorong pengetatan likuiditas secara global.

Dampaknya yield obligasi akan naik. Sehingga ketika pemerintah menerbitkan surat utang dalam kondisi sekarang, beban cicilan utang yang harus dibayar beberapa waktu mendatang akan sangat mahal.

"Likuiditas akan menciptakan goncangan di pasar global. ini harus diantisipasi yang trennya bergeser, berimbas ke sosial keuangan dan berimbas ke keuangan," jelasnya.

Dok, KemenkeuFoto: Dok, Kemenkeu
Dok, Kemenkeu

Sehingga opsi yang diambil pemerintah adalah mengurangi defisit anggaran. Akhir tahun diperkirakan defisit pada level 4,50% PDB atau Rp 868 triliun, lebih rendah dari yang sebelumnya 4,8% PDB atau Rp 840,2 triliun.

Langkah tersebut dibantu oleh tambahan penerimaan akibat lonjakan harga komoditas sebesar Rp 420 triliun. Selain digunakan untuk pembayaran subsidi dan bantuan sosial, dana tersebut ditujukan untuk mengurangi penerbitan surat utang.

Pemerintah juga masih memiliki cadangan anggaran dari tahun sebelumnya serta dukungan dari Bank Indonesia (BI).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biar Dolar Nyaris Rp16.500, Utang RI Dijamin Aman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular