Sri Mulyani: Ada Potensi Krisis Keuangan di Berbagai Negara

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 June 2022 15:57
Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan RI
Foto: Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar semua bersiap menghadapi situasi global, terutama Amerika Serikat (AS). Sebab setiap kenaikan suku bunga acuan AS, maka krisis terjadi di berbagai belahan dunia.

"Setiap kenaikan suku bunga naik di AS, pasti terjadi krisis di berbagai dunia," ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja dengan DPD RI, Selasa (7/6/2022)

Contohnya ketika 1980, ketika AS menaikkan suku bunga acuan sampai dengan 20%, maka Brasil, Argentina dan Meksiko alami krisis keuangan. Hal yang sama juga terjadi lagi ketika tahun 1990 di mana suku bunga AS naik menjadi 9,75%.

"Ketika interest rate naik, emerging seperti Brasil, Meksiko dan Argentina krisis keuangan," jelasnya.

Pada 2007 suku bunga acuan AS juga naik sampai 5,25%. Sehingga dunia saat itu alami krisis keuangan.

"Sekarang kita harus hati-hati dengan tren suku bunga naik, potensi krisis keuangan di berbagai dunia mungkin akan terjadi," tegas Sri Mulyani.

Kemenkeu.Foto: Kemenkeu.
Kemenkeu.

Tahun ini, beberapa negara sudah alami tekanan tersebut. Selain disebabkan oleh perubahan kebijakan moneter AS, juga ada efek luka memar dari pandemi covid-19 dan perang Rusia dan Ukraina.

Negara tersebut antara lain Sri Lanka, Pakistan, Argentina hingga Turki. "Situasi itu tidak berdiri sendiri dan akibat policy di dalam negeri, ketahanan dan global yang makin menekan," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dalam 3 Bulan, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp224,8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular