Wuih! Kas Negara Terima Tambahan Setoran Rp 420 T Tahun Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 07/06/2022 16:31 WIB
Foto: Infografis/RI Panen 'Durian Runtuh', Sri Mulyani Kini Kipas-kipas Duit/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tambahan penerimaan negara yang amat besar pada tahun ini. Di mana akibat lonjakan harga komoditas, setoran negara tambah Rp 420 triliun.

"Outlook sampai akhir tahun penerimaan Rp 2.266 triliun, Rp 420 triliun di atas yang di dalam APBN kita. ini berita baik," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan DPD RI, Selasa (7/6/2022)


Meski demikian, kebutuhan belanja pada tahun ini juga meningkat drastis akibat kebijakan pemerintah menahan harga bahan bakar minyak (BBM) pertalite, LPG 3 Kg hingga tarif listrik.

Pemerintah akan mulai membayar utang kepada PT Pertamina persero dan PT PLN persero tahun ini. Total yang akan dibayarkan mencapai Rp 349,9 triliun.

Tambahan subsidi tersebut meliputi anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) dan LPG sebesar Rp 71,8 triliun. Kemudian untuk komponen listrik sebesar Rp 3,1 triliun.

Sementara itu untuk kompensasi, rencana pembayaran adalah sebesar Rp 275 triliun, yang meliputi BBM dan LPG Rp 234 triliun dan listrik Rp 41 triliun. Kompensasi ini juga termasuk tahun anggaran 2021.

Pemerintah juga menambah penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. Sehingga pemulihan ekonomi tetap terus berlanjut diikuti ketahanan daya beli masyarakat. Tambahan anggaran perlindungan sosial Rp 18,6 triliun.

Selanjutnya ada tambahan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp 47,2 triliun. Namun pemerintah melakukan efisiensi dengan pengurangan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 12 triliun.

Foto: Kemenkeu. (Tangkapan layar)
Kemenkeu. (Tangkapan layar)

Belanja negara berubah dari Rp 2.714,2 triliun menjadi Rp 3.106,4 triliun. Defisit APBN 2022 akhirnya disepakati pada level 4,50% PDB atau Rp 868 triliun, lebih rendah dari yang sebelumnya 4,8% PDB atau Rp 840,2 triliun.

"Ini konsekuensi untuk melindungi daya beli masyarakat dengan menahan harga yang melonjak di seluruh dunia untuk energi dengan subsidi," jelasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil