Perdana Menteri Australia Akan Bertemu Jokowi, Bahas Apa?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
05 June 2022 15:50
Perdana Menteri Anthony Albanese berdiri bersama Menteri Luar Negeri Penny Wong yang baru diangkat di pintu pesawat di Canberra, Australia, Senin (23/5/2022).  Albanese melakukan perjalanan ke Jepang untuk menghadiri pertemuan Pemimpin QUAD di Tokyo. Albanese dilantik sebagai perdana menteri ke-31 Australia pada Senin pagi menyusul kemenangannya atas Scott Morrison dalam pemilihan federal pada Sabtu. (Photo by David Gray/Getty Images)
Foto: Perdana Menteri Anthony Albanese berdiri bersama Menteri Luar Negeri Penny Wong yang baru diangkat di pintu pesawat di Canberra, Australia, Senin (23/5/2022). Albanese melakukan perjalanan ke Jepang untuk menghadiri pertemuan Pemimpin QUAD di Tokyo. Albanese dilantik sebagai perdana menteri ke-31 Australia pada Senin pagi menyusul kemenangannya atas Scott Morrison dalam pemilihan federal pada Sabtu. (Photo by David Gray/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Australia yang baru, Anthony Albanese beserta Menteri Luar Negeri Penny Wong dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari Minggu (5/6/2022) dan akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Lalu apa tujuan kedatangan Albanese dan Wong ke Indonesia?

Kedatangan mereka dinilai karena ada minat nyata dari Australia untuk menghidupkan kembali hubungan kerja sama kedua negara secara strategis.

Perdana Menteri baru Australia Anthony Albanese (tengah) menghadiri upacara pelantikan pemerintahan baru di Government House di Canberra, Australia, Senin (23/5/2022).  (Photo by SAEED KHAN/AFP via Getty Images)Foto: Perdana Menteri baru Australia Anthony Albanese

Hal ini didukung dengan sebuah cuitan di Twitter dari Albanese sebelum kunjungannya ke Indonesia, yang mengatakan dia telah berbicara dengan Jokowi di telepon dan berharap untuk melanjutkan diskusi tentang kemitraan yang sedang berlangsung antarnegara, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan.

Keduanya diperkirakan akan membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang ditandatangani pada tahun 2020. IA-CEPA sendiri adalah perjanjian komprehensif berdasarkan empat pilar kepentingan termasuk ekonomi, manusia, keamanan, dan kerja sama maritim

Dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/6), Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Santo Darmosumarto, mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi bagi perdana menteri Australia yang baru dilantik untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara asing pertama mereka dalam rangkaian kunjungan Internasional.

"Tampaknya Perdana Menteri Albania akan melanjutkan tradisi tersebut," katanya.

Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT), Indonesia adalah salah satu hubungan bilateral terpenting Australia. Kedua negara saling menikmati kerja sama yang luas, termasuk dalam isu-isu strategis seperti ekonomi, keamanan, pembangunan dan pendidikan.

Presiden Jokowi sendiri tampaknya berkomitmen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan Canberra atau pemerintahan Australia, terbukti dengan empat kali kunjungannya ke Australia sejak 2014.

Lebih lanjut, Indonesia juga menjadi ketua KTT G20 tahun ini, yang akan digelar di Bali pada November mendatang. Australia akan menjadi salah satu negara Asia Pasifik yang hadir dalam rangkaian acara tersebut.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Pandjaitan: Saya Belajar Tanggap, Tanggon, Trengginas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular