
Elon Musk Disindir Miliarder Australia: Seperti Tahun 50-an

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk mendapat kritik di Twitter dari orang terkaya ketiga di Australia. Perdebatan itu terjadi karena kebijakan Elon Musk yang mengakhiri kebiasaan era pandemi bekerja dari jarak jauh.
Dalam email internal minggu ini, CEO Tesla Elon Musk mewajibkan seluruh karyawannya menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu, dan jika tidak muncul, perusahaan akan menganggap mereka telah mengundurkan diri.
Kami ingin mengembangkan Atlassian menjadi 25 ribu karyawan pada 2026. Apakah ada karyawan Tesla yang tertarik? CEO Atlassian Plc, Scott Farquhar |
Hal itu lantas mengundang kritik dari para pendukung pekerja tentang potensi paparan virus Corona, demikian dikutip dari Reuters, Jumat (3/6/2022).
Salah satu pendiri pembuat perangkat lunak manajemen proyek Australia Atlassian Plc, Scott Farquhar, menertawakan arahan dalam serangkaian tweet.
Ia menyebut kebijakan Musk seperti sesuatu yang dibuat pada tahun 1950-an. Kebijakan bekerja dari mana saja perusahaan yang terdaftar di AS adalah kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
"Kami mengarahkan pandangan kami untuk mengembangkan Atlassian menjadi 25 ribu karyawan pada 2026," Farquhar mengatakan. "Apakah ada karyawan Tesla yang tertarik?" imbuhnya.
Musk membalas "Kicauan di atas menggambarkan mengapa resesi memiliki fungsi pembersihan ekonomi yang vital".
Pernyataan itu sudah biasa bagi Musk, yang sering menggunakan Twitter untuk membuat pernyataan lugas tentang subjek sensitif.
Di Silicon Valley sendiri, banyak perusahaan teknologi yang sudah menetapkan pekerjaan bisa dilakukan dari rumah atau kantor. Ada juga yang telah menetapkan tanggal untuk kembali ke kantor.
Untuk diketahui pada 2017 lalu, salah satu pendiri Atlassian Farquhar, Mike Cannon-Brookes, bekerja sama dengan Musk. Ia secara terbuka menerima dan memfasilitasi tawarannya untuk memasok instalasi baterai Tesla yang kuat bagi negara bagian Australia Selatan setelah mengalami pemadaman listrik pada tahun 2017.
Cannon-Brookes, yang sejak itu memimpin kampanye untuk membeli perusahaan energi Australia AGL Energy dan mempercepat transisinya ke energi terbarukan, memposting ulang pernyataan Farquhar yang mengkritik perintah kembali ke kantor Musk.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Elon Musk untuk Pegawai yang Tolak WFO