Internasional

Warga Negara Ini Patungan Beli Drone Turki untuk Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2022 19:00
Pesawat udara tak berawak (UAV) atau drone Bayraktar TB2 (Tactical Block 2)  (defenceturkey.com)
Foto: Pesawat udara tak berawak (UAV) atau drone Bayraktar TB2 (Tactical Block 2) (defenceturkey.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Lithuania berhasil mengumpulkan dana hingga 5 miliar euro atau sekitar Rp 77,6 miliar untuk membeli drone tempur bagi Ukraina. Hal ini dilakukan ketika Ukraina mendapatkan serangan dari Rusia.

Dalam sebuah siaran televisi Laisves TV, dana sebesar itu berhasil terkumpul hanya dalam waktu tiga setengah hari. Dana ini selanjutnya akan digunakan untuk membeli drone buatan Turki, Bayraktar TB2, yang juga sebelumnya telah digunakan Kyiv.

"Sebelum perang ini dimulai, tidak seorang pun dari kami berpikir bahwa kami akan membeli senjata. Tapi itu hal yang normal sekarang. Sesuatu harus dilakukan agar dunia menjadi lebih baik," kata seorang peserta penggalangan dana bernama Agne Belickaite dikutip EuroNews, Jumat (3/6/2022).

"Saya telah menyumbang untuk membeli senjata untuk Ukraina untuk sementara waktu sekarang dan akan melakukannya sampai kemenangan."

Ukraina pun menyambut baik dukungan ini. Duta Besar Ukraina untuk Lithuania, Beshta Petro, bahkan menyebut dukungan ini tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Ini adalah kasus pertama dalam sejarah ketika orang-orang biasa mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu seperti Bayraktar," ujarnya.

Ukraina sendiri diketahui mengandalkan drone itu untuk memukul balik tentara Rusia yang berada di wilayahnya. Sebelum perang, Kyiv telah memesan 20 unit drone itu dari Ankara.

Bayraktar TB2 (Baykartech.com)Foto: Bayraktar TB2 (Baykartech.com)

Sementara itu, dukungan persenjataan juga datang dari beberapa negara Eropa lainnya. Jerman baru-baru ini berniat mengirimkan bantuan persenjataan dan juga sistem perlindungan udara kepada Kyiv.

Serangan Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-100. Pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan ini untuk membebaskan masyarakat komunitas Rusia di wilayah itu dari persekusi, kekerasan, dan genosida yang dilakukan kelompok ultranasionalis sokongan Kyiv.

Selain itu, Moskow ingin memaksa Ukraina untuk tidak bergabung ke NATO. NATO sendiri merupakan aliansi militer Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) yang notabene rival Rusia. Baik Lithuania dan Jerman merupakan anggota dari aliansi itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Turki Bangun Pabrik Drone di Ukraina, Mau Ikut Lawan Putin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular