
Ini Negara Pemilik 'Pesawat Anti-Kiamat', RI Punya Juga?

Jakarta, CNBC Indonesia - "Pesawat anti kiamat" saat ini sedang menjadi sorotan. Pasalnya, eskalasi ketegangan Barat dengan Rusia telah membawa ancaman perang nuklir.
Pesawat anti kiamat sendiri menyandang namanya bukan karena secara langsung berarti tahan terhadap hari penghakiman itu. Nama ini sendiri diambil karena pesawat itu dapat digunakan saat peristiwa perang nuklir, bencana, atau konflik skala besar lainnya yang mengancam pemerintahan.
Ada beberapa negara yang memiliki pesawat ini. Berikut rangkumannya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia:
1. Amerika Serikat (AS)
AS memiliki beberapa pesawat anti kiamat, salah satunya adalah Boeing E-4B. Pesawat ini merupakan Boeing 747 yang dimodifikasi.
Bila serangan nuklir terjadi, pesawat seharga US$ 200 juta itu akan bertindak sebagai pangkalan udara bagi menteri pertahanan AS dan personel militer senior untuk melakukan operasi.
E-4B dapat membawa 112 awak, memiliki 18 tempat tidur susun dan enam kamar mandi, ruang pengarahan, ruang konferensi, area kerja, dan ruang eksekutif. Jendela-jendelanya pun dilaporkan ditutup dengan wire mesh untuk melindungi kru dari ledakan apa pun.
Sejauh ini, AS memiliki 4 unit pesawat itu. Salah satunya bernama Nightwatch beberapa pekan yang lalu sempat singgah di wilayah Inggris.
2. Rusia
Rusia juga memiliki pesawat kiamat. Pesawat itu merupakan produksi Ilyushin dengan tipe IL-80.
Pesawat ini pada dasarnya adalah pos komando udara dengan peralatan komunikasi khusus yang ditempatkan di dalam kubah yang ditempatkan di badan pesawat. ini dilaporkan mencegah paparan serangan pulsa elektromagnetik.
Dalam kasus perang nuklir, Rusia akan menggunakan pesawat untuk memastikan rantai komando dan komunikasi yang berkelanjutan, untuk serangan balasan atau untuk memindahkan pasukan di darat.
IL-80 juga dapat mengisi bahan bakar di tengah penerbangan, memungkinkan kendaraan untuk tetap berada di udara untuk waktu yang lama.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Jurus Menhub Agar Tak Terjadi 'Kiamat' Pesawat