Internasional

Singapura "Kiamat" Ayam, Warga: Bak Makan McD Tanpa Burger

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 June 2022 12:00
Penjual melayani pembeli daging ayam di Pasar Minggu, Rabu (6/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Ayam (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena krisis ayam potong saat ini melanda Singapura. Hal ini terjadi karena Malaysia, yang merupakan salah satu penyuplai ayam terbesar negara itu, memutuskan untuk memberlakukan sementara larangan ekspor.

Kelangkaan ini nyatanya telah memukul bisnis dan juga konsumsi masyarakat Negeri Singa. Daniel Tan, pemilik chain restoran bernama OK Chicken Rice, mengatakan kepada Reuters bahwa larangan Malaysia akan menjadi "bencana" bagi para pedagang makanan.

"Larangan itu berarti kami tidak bisa lagi menjual. Ini seperti McDonald's tanpa burger," katanya dikutip Kamis, (2/6/2022).

Tan mengaku mengandalkan pasokan dari Malaysia. Namun dengan situasi ini, ia akan beralih menggunakan ayam beku dalam waktu seminggu dan takut akan "pukulan yang kuat untuk penjualan" sebagai hasilnya.

Singapura diketahui mendapatkan 34% total kebutuhan ayamnya dari Malaysia. Meski berdekatan, Singapura justru mendapatkan pasokan ayam terbesarnya dari Brasil yang menyuplai hingga 49% kebutuhan ayam negara itu.

Sementara itu, Malaysia sendiri memutuskan melarang ekspor untuk mengendalikan kebutuhan akan daging unggas itu di dalam negeri. Pasalnya, produksi ayam di Malaysia mengalami penurunan.

Produksi Malaysia mengalami penurunan karena beberapa faktor yakni meningkatnya biaya produksi ayam, infeksi penyakit, dan kondisi cuaca. Penurunan ini pun mendorong harga ayam.

Selain itu, Kuala Lumpur saat ini juga sedang menyelidiki terkait dugaan kartel ayam. Mereka juga mencium bahwa ada dugaan bahwa kartel itu telah mengatur harga dan produksi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Terancam Krisis Ayam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular