Singapura Krisis, RI Malah Swasembada Ayam Besar-Besaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura tengah menghadapi efek domino pelarangan ekspor ayam oleh Malaysia mulai 1 Juni 2022. Krisis ayam pun melanda Singapura, yang mengandalkan pasokan impor ayam hingga 34% dari Malaysia (Reuters, Rabu 1/6/2022).
Di sisi lain, Indonesia justru mengalami kelebihan pasokan atau swasembada daging ayam.
Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan, stok akhir daging ayam Indonesia di tahun 2022 bisa mencapai 903.267 ton. Dimana, stok awal tahun ini ada 20 ribu ton.
Produksi daging ayam tahun 2022 dibidik mencapai 4,078 juta ton, sehingga ketersediaan tahun ini bisa mencapai 4,098 juta ton.
Total kebutuhan tahun 2022 diproyeksikan mencapai 3,195 juta ton, atau sekitar 266.287 ton per bulan.
Dengan demikian, terjadi surplus dalam neraca daging ayam ras nasional sebesar 903.267 ton.
Dan tidak ada rencana impor tahun ini.
"Produksi beras, jagung, bawang merah, cabai merah, telur, dan daging ayam, ketersediaannya dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, 11 April 2022.
Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat, populasi ayam ras di Indonesia ditaksir tumbuh sekitar 8,5% per tahun pada periode tahun 2020-2024.
Dimana, populasi ayam broiler dan petelur tahun 2021 adalah 3,1 miliar ekor dan 368 juta ekor. Dan tahun 2022 diprediksi naik 6,4% menjadi 3,3 miliar ekor ayam ras dan naik 10,32% jadi 408 ekor ayam petelur. Demikian USDA mengutip data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan edisi Maret 2022.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Jeritan' Peternak, Siap-siap Harga Ayam Terus Meroket
