Bumi Berada di Masa Kepunahan Massal, Ini Bukti Terbarunya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
01 June 2022 19:20
Pengunjung melewati kreasi matahari yang diterangi, kedua kanan, ditampilkan dengan kreasi planet lain termasuk bumi, kanan, di jalur cahaya
Foto: Pengunjung melewati kreasi matahari yang diterangi, kedua kanan, ditampilkan dengan kreasi planet lain termasuk bumi, kanan, di jalur cahaya "Istana Debu Bintang" yang diadakan untuk musim Natal di Istana Hampton Court di barat daya London, Selasa, 7 Desember , 2021. Istana sisi Sungai Thames adalah rumah Raja Henry VIII dan terakhir digunakan sebagai kediaman kerajaan lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Matt Dunham)

Jakarta, CNBC Indonesia - University of Hawai'i di Manoa dan Museum d/ Histoire Naturelle di Paris, Perancis menunjukkan bukti baru ancaman serius terhadap bumi dalam hasil risetnya. Bahkan berpotensi pada kepunahan massal.

Mengutip Studyfinds.com, menuliskan ancaman terhadap kepunahan ini disebabkan aksi manusia dan bukan bencana alam. Dimana tingkat kepunahan spesies saat ini tengah meningkat drastis.

Secara khusus, penelitian mengungkapkan bahwa 7,5% hingga 13% dari dua juta organisme yang menghuni bumi kini telah punah. Selain itu, peneliti menghitung sekitar 150 ribu hingga 260 ribu spesies di darat, laut, atau udara tidak ditemukan lagi pada tahun 2022.

Spesies siput misalnya. Planet bumi telah kehilangan hingga 13% dari semua spesies yang dikenal sejak tahun 1500

"Tingkat kepunahan spesies yang meningkat drastis dan penurunan kelimpahan banyak populasi hewan dan tumbuhan didokumentasikan dengan baik, namun beberapa menyangkal bahwa fenomena ini sama dengan kepunahan massal," kata penulis utama studi ini, Robert Cowie, profesor riset di UH Mānoa Pacific Biosciences Research Center, dikutip Rabu (1/6/2021).

Sementara itu, secara habitat, peristiwa kepunahan massal ini mempengaruhi kehidupan di darat pada tingkat yang berbeda daripada di lautan. Di darat, tim peneliti menemukan spesies pulau berada pada risiko kepunahan yang lebih tinggi daripada di benua yang lebih besar.

Namun ada jenis yang cukup kebal. Di mana tanaman tampaknya lebih tahan terhadap kepunahan daripada hewan.

Hanya saja, Cowie mengatakan masih banyak penyangkalan mengenai kepunahan ini akibat manusia. Padahal manusia merupakan satu-satunya spesies yang mampu memanipulasi biosfer dalam skala besar.

"Kami bukan hanya spesies lain yang berevolusi dalam menghadapi pengaruh eksternal. Sebaliknya, kita adalah satu-satunya spesies yang memiliki pilihan sadar mengenai masa depan kita dan keanekaragaman hayati Bumi."


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRIN Petakan Sesar Di Jawa, Gempa M7 Bisa Hantam Wilayah Jawa

Next Article Riset: Bumi Ada di Masa Kepunahan Massal, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular