Internasional

Tetangga RI Protes Kelakuan Beijing di Laut China Selatan

luc, CNBC Indonesia
31 May 2022 16:25
The Vietnamese-claimed Southwest Cay island in the Spratly island group is seen from a Philippine Air Force C-130 transport plane during the visit to the Philippine-claimed Thitu Island by Defense Secretary Delfin Lorenzana, Armed Forces Chief Gen. Eduardo Ano and other officials in disputed South China Sea, western Philippines, Friday, April 21, 2017. The South China Sea issue is expected to be discussed in the 20th ASEAN Summit of Leaders next week. (Francis Malasig, Pool Photo via AP)
Foto: AP/Francis Malasig

Jakarta, CNBC Indonesia - Filipina mengajukan protes diplomatik terhadap China lantaran secara sepihak menyatakan larangan penangkapan ikan di Laut China Selatan. Tak hanya itu, penjaga pantai Beijing juga dituduh melakukan pelanggaran yurisdiksi.

Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022), menuduh kapal-kapal China mengganggu misi penelitian ilmiah kelautan bersama serta kegiatan eksplorasi energi di dua lokasi di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.


Dalam pernyataan lain, Pemerintah Filipina mengecam pengenaan moratorium penangkapan ikan oleh China yang bertujuan untuk regenerasi stok ikan, larangan tahunan yang mencakup perairan di dalam ZEE Vietnam dan Filipina.

Terkait hal tersebut, Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Filipina tersebut, yang mengacu pada kejadian sepanjang Maret-April.

Kementerian Luar Negeri Filipina juga mengatakan tindakan penjaga pantai itu tidak konsisten dan jelas merupakan pelanggaran yurisdiksi maritim Filipina.

Adapun, protes tersebut menjadi tantangan ke depan bagi Presiden terpilih Ferdinand Marcos Jr. Pasalnya, dia pun tengah mengejar hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China.

Para analis pun menilai kemenangan Marcos di Pilpres Filipina beberapa waktu lalu lebih menguntungkan Beijing daripada Washington. Kendati demikian, pada pekan lalu, dia mengatakan akan mempertahankan wilayah kedaulatan dan menentang gangguan China, dalam komentar terkuatnya tentang kebijakan luar negeri.

Filipina dan China secara historis memiliki hubungan yang sulit atas klaim teritorial Beijing yang luas dan perilaku penjaga pantai dan armada penangkapan ikannya di Laut China Selatan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas! Tetangga RI Beri Warning ke China, Ada Apa Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular