Internasional

'Main Api' dengan China, Taiwan-AS Siap Kerja Sama Militer

luc, CNBC Indonesia
31 May 2022 14:10
Pilot pesawat tempur Yen Hsiang-sheng keluar dari jet tempur F-16V usai latihan militer Tahun Baru tahunan di Chiayi, Taiwan (5/1/2022). (REUTERS/Ann Wang)
Foto: Pilot pesawat tempur Yen Hsiang-sheng keluar dari jet tempur F-16V usai latihan militer Tahun Baru tahunan di Chiayi, Taiwan (5/1/2022). (REUTERS/Ann Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketegangan yang meningkat dengan China, militer Taiwan berencana menjalin kerja sama dengan Garda Nasional Amerika Serikat (AS).

Adapun, kendati tidak memiliki hubungan diplomatik formal, Amerika Serikat adalah pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting Taiwan. Di sisi lain, China telah meningkatkan kegiatan militernya di dekat Taiwan untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

Militer China pun mengatakan bahwa mereka baru-baru ini melakukan latihan di sekitar Taiwan sebagai "peringatan serius" terhadap "kolusi" dengan Amerika Serikat.

Itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden membuat China berang dengan muncul sebagai sinyal perubahan dalam kebijakan "ambiguitas strategis" AS di Taiwan. Biden mengatakan AS akan terlibat secara militer jika China ingin menyerang pulau itu.

Saat bertemu dengan Senator AS Tammy Duckworth di kantornya di Taipei, Presiden taiwan Tsai Ing-wen mencatat bahwa Duckworth adalah salah satu sponsor utama Undang-Undang Kemitraan Taiwan, yang telah menerima dukungan bipartisan di Kongres AS meskipun belum menjadi undang-undang.

"Akibatnya, Departemen Pertahanan AS sekarang secara proaktif merencanakan kerja sama antara Garda Nasional AS dan pasukan pertahanan Taiwan," kata Tsai, seperti diberitakan Reuters, Selasa (31/5/2022).

Media Taiwan sebelumnya telah melaporkan bahwa Taiwan dapat bermitra dengan Garda Nasional Hawaii untuk program tersebut.

"Kami menantikan kerja sama Taiwan-AS yang lebih dekat dan lebih dalam dalam masalah keamanan regional," tambah Tsai.

Duckworth sendiri mengatakan dia berkunjung untuk menegaskan kembali bahwa negaranya mendukung Taiwan, dan bahwa ada dukungan luar biasa untuk pulau itu dari anggota parlemen AS.

Namun, minggu lalu Taiwan tidak termasuk dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik Amerika Serikat untuk Kemakmuran, atau IPEF, meskipun ada upaya lobi.

Tsai mengatakan Taiwan akan terus menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi.

"Dalam waktu dekat, kami menantikan Taiwan dan Amerika Serikat bekerja sama dalam mengambil langkah-langkah baru untuk mengembangkan rencana konkret yang makin memperdalam kemitraan ekonomi kami."

Pada perkembangan lain, militer China kembali mengirimkan armadanya menembus zona pertahanan udara Taiwan. Kali ini, 30 pesawat termasuk 20 jet tempur Beijing memasuki udara Pulau Formosa.

Dalam laporan AFP, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan mengatakan pada Senin (30/5/2022) malam bahwa pihaknya telah mengerahkan beberapa sistem pertahanannya untuk menghalau militer Beijing yang memasuki zona pertahanan (ADIZ) milik Taipei

"Kami mengerahkan sendiri dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas terbaru China," ujar Kemenhan Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Jumlah ini sendiri merupakan jumlah armada terbesar yang dikirimkan Beijing sejak Januari lalu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taiwan Tembak Rudal, Laut China Selatan Memanas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular