Dari Konektivitas Hingga Data, Ini Bahasan Penting DEWG G20
Jakarta, CNBC Indonesia - Digital Economy Working Group (DEWG) menjadi bagian dari G20 yang menegaskan pentingnya peran digitalisasi untuk memacu pertumbuhan sosial ekonomi secara inklusif.
Pada setiap kegiatan di bidang DEWG, akan diadakan sidang tertutup yang membahas segala hal berkaitan dengan digital ekonomi baik sebagai bentuk prinsip, komitmen, ajakan, sehingga menghasilkan deklarasi menteri yang telah disepakati dan akan diumumkan pada KTT ke-17 G20 di bulan November mendatang.
Terdapat empat rangkaian yang akan diadakan dari DEWG. Yang pertama telah sukses dilakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat secara Hybrid. Second meeting DEWG bertempat di Yogyakarta, sedangkan yang ketiga akan berlangsung di Labuan Bajo, hingga terakhir pada acara puncak G20 di Bali.
Adapun tiga fokus perbincangan di DEWG G20, pertama, Connectivity and Post Covid Recovery. Kedua, Digital Skills and Digital Literacy. Ketiga, Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan ketiga fokus tersebut sudah mulai dirancang dalam DEWG di Yogyakarta. Rancangan tersebut adalah Bali Package yang membahas berbagai isu prioritas.
Salah satu topik yang dibahas adalah konektivitas yang selama ini masih menjadi isu, karena jutaan orang belum bisa mendapatkan akses internet. Hal ini membutuhkan langkah konkrit untuk mewujudkan transformasi digital.
"Sudah mulai dirancang yang disebut Bali Package. Ini sebetulnya adalah minister declaration nanti yang akan dibahas di Bali. Kami maunya Bali Package ini ada hal-hal konkrit yang bisa dilakukan," ujar Usman kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
DEWG yang kedua di Yogyakarta juga memiliki fokusnya tersendiri. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika sekaligus Chair of G20 DEWG, Mira Tayyiba menuturkan fokus tersebut yakni secara spesifik membahas isu pertama.
"Memang sengaja kami menstrukturkan pembahasannya supaya bisa lebih fokus pada isu prioritas. Jadi pertemuan kedua kita bahas isu pertama, pertemuan ketiga akan bahas isu kedua, dan pertemuan terakhir kita bahas isu ketiga sekaligus keseluruhannya," terangnya.
Dia menambahkan percepatan transformasi digital telah lama menjadi isu utama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Transformasi digital telah menjadi tantangan dan fokus tersendiri bagi banyak negara bahkan sebelum pandemi menyerang.
Untuk memastikan terjadinya transformasi digital, konektivitas berperan penting dalam melancarkan upaya ini. Konektivitas dapat dicapai dengan didukung oleh infrastruktur digital, setelah itu masyarakat bisa mengakses dan memberdayakannya.
"Kemudian kami memastikan masyarakat tidak hanya mengakses, namun juga bisa memberdayakan, sehingga alatnya untuk membangun produktivitas adalah literasi dan kecakapan digital," jelasnya.
Kemudian, isu ketiga terkait tata kelola data yang lebih baik. Menurutnya pemerintah tidak bisa menghalangi data itu mengalir keluar Indonesia. Hal ini pun berkaitan dengan rencana RUU Perlindungan Data Pribadi yang tengah dibahas dan menjadi prioritas.
"Pembahasan sudah mengerucut pada fokus yang dibahas dan berharap pembahasan bisa segera selesai. Ini menjadi instrumen utama yang membantu melindungi cross border data flow, karena saat berpindah kita juga berbicara data pribadi," ujar Mira
Untuk mengulas lebih dalam fokus pembahasan konektivitas DEWG ke-2 di Yogyakarta, serta bahasan lainnya dalam pertemuan DEWG ke-3 di Labuan Bajo, CNBC Indonesia berkesempatan untuk membahasnya lebih dalam melalui dialog eksklusif dalam acara PROFIT dengan tema Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah DEWG G20 Ke 2.
Dialog ini akan menghadirkan orang-orang penting yang turut serta merumuskan kebijakan dan bahasan fokus utama dalam DEWG G20, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G Plate, Dirjen Informasi & Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, serta Delegates Japan Keintsuke Nobei Kirasuka.
Saksikan acaranya pada Selasa, 31 Mei 2022 pukul 10.30 WIB di CNBC Indonesia TV atau streaming melalui CNBCIndonesia.com
(dpu/dpu)