Internasional

Jreng.. Xi Jinping Kumpulkan Pemimpin Pasifik, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 May 2022 16:30
Chinese President Xi Jinping is seen on a live broadcast of the opening ceremony for the National People's Congress at a mall on Saturday, March 5, 2022, in Beijing. China on Saturday cut its annual economic growth target to its lowest level in decades as Beijing struggles to reverse a slump at a time when Russia's war on Ukraine is pushing up oil prices and roiling the global economy. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - China, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dan pejabat tinggi Pasifik. Ini berlangsung secara virtual, Senin (30/5/2022).

Pembicaraan itu dilakukan dengan sepuluh negara Kepulauan Pasifik. Di antaranya Solomon, Kiribati, Samoa, dan Fiji.

Mengutip AFP, KTT tersebut dikatakan membahas bocoran proposal bagi China untuk meningkatkan keterlibatannya dalam keamanan, ekonomi, dan politik di Pasifik Selatan. Disebut pula, ada perjanjian rahasia yang akan membuat China melatih polisi setempat, terlibat dalam keamanan siber, memperluas hubungan politik, melakukan pemetaan laut yang sensitif dan mendapatkan akses yang lebih besar ke sumber daya alam di darat dan di air.

Beijing dilaporkan menawarkan bantuan keuangan jutaan dolar, prospek perjanjian perdagangan bebas Kepulauan Pasifik-China dan akses ke pasar China dengan 1,4 miliar orang. Menurut CCTV, Xi Jinping bahkan mengirim pesan bahwa China akan menjadi "saudara yang baik" bagi kawasan itu dan bahwa mereka memiliki "nasib yang sama".

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing bersedia bekerja dengan kekuatan besar lainnya di kawasan Pasifik untuk membantu negara-negara kepulauan berkembang. "China bersedia melakukan lebih banyak kerja sama tripartit dengan negara lain, terutama negara-negara dengan pengaruh tradisional di kawasan," katanya saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Forum Kepulauan Pasifik Henry Puna, Minggu.

Meski begitu, mengutip media yang sama, tak semua negara Pasifik mengikuti mau China. Sudah ada beberapa penolakan terhadap proposal terbaru Beijing.

Ini termasuk dari Presiden Negara Federasi Mikronesia David Panuelo. Ia bahkan memperingatkan para pemimpin Pasifik lainnya bahwa itu dapat menyebabkan "retaknya perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional".

Hal sama juga dikatakan Presiden Palau. Negara Pasifik yang memelihara hubungan diplomatik dengan Taiwan, mengatakan bahwa kawasan itu "harus khawatir" tentang kesepakatan yang diusulkan.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ambisi Ngeri Xi Jinping, China Kuasai Antariksa Kelas Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular