
Maju Mundur Embargo Minyak Rusia, Uni Eropa Galau

Jakarta, CNBC Indonesia - Embargo minyak Rusia oleh Uni Eropa masih menggantung. Keputusan untuk menetapkan paket sanksi tersebut tak kunjung tercapai.
Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Uni Eropa Ursula von der Leyen. Menurutnya, kesepakatan mengenai embargo minyak tidak akan tercapai pada pertemuan puncak para Uni Eropa yang berlangsung Selasa (24/5/2022).
"Saya tidak berpikir KTT adalah tempat yang tepat untuk itu ... Kita seharusnya tidak menatap KTT itu," katanya kepada Reuters, di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Selasa (25/4/2022).
Dia menambahkan bahwa negosiasi dengan negara-negara anggota sedang berlangsung.
Von der Leyen telah mengusulkan penghentian impor minyak Rusia pada akhir tahun di sebagian besar negara anggota Uni Eropa. Adapun, Hungaria dan beberapa negara lainnya diberikan lebih banyak waktu untuk memikirkan usulan tersebut.
Von der Leyen mengatakan negosiasi saat ini tengah berfokus pada teknis embargo tersebut. "Tidak mungkin hal teknis seperti itu dapat dinegosiasikan oleh para kepala negara dan pemerintahan di KTT itu," tuturnya.
Jika terealisasi, itu akan menjadi sanksi terberat Uni Eropa dalam menanggapi serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Hanya saja, Hungaria yang tak setuju dengan embargo tersebut sejauh ini menolak untuk mencabut hak vetonya. Perlu diketahui, perlu suara bulat dari seluruh anggota Uni Eropa untuk melanggengkan sanksi tersebut.
Sementara itu, Hungaria menjadi salah satu negara yang sangat bergantung pada pasokan migas Rusia.
Dikatakan ratusan juta euro diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur penyulingan dan pipa sehingga dapat 'lepas' dari ketergantungan akan minyak Rusia. Modernisasi total sistem energinya akan menelan biaya miliaran euro.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UE Tak Mencapai Kesepakatan, Embargo Minyak Rusia Batal?