
Amerika Terancam Resesi, RI Posisinya Gimana?
![[DALAM] Indonesia Resmi Resesi!](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/11/05/dalam-indonesia-resmi-resesi_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sederet negara dikhawatirkan alami resesi kembali dalam waktu dekat. Antara lain Amerika Serikat (AS) serta beberapa negara di kawasan Eropa. Bagaimana dengan Indonesia?
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan ada dua indikator utama yang penting diketahui masyarakat. Pertama pertumbuhan ekonomi yang masih mampu tumbuh tinggi. Kuartal I-2022 mencapai 5,01%.
"Ekonomi kita tumbuh," ungkapnya usai rapat dewan gubernur (RDG), Selasa (24/5/2022)
Kuartal II 2022, berbagai indikator dini menunjukkan aktivitas perekonomian yang terus membaik, seperti tercermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor yang tetap tinggi, yang didukung oleh meningkatnya mobilitas dan pembiayaan dari perbankan.
"Pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3%," jelas Perry.
Selanjutnya inflasi. Secara tahunan, inflasi IHK April 2022 tercatat 3,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,64% (yoy), seiring dengan peningkatan harga komoditas global, mobilitas masyarakat, dan pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Perry tidak menutup mata kenaikan inflasi masih akan terjadi ke depannya. Di akhir tahun diperkirakan inflasi bisa sedikitĀ di atas 4%. Namun di tahun berikutnya inflasi akan kembali terkendali ke levelĀ 3 plus minus 1%.
"Dari dua fakta ini, apakah resesi, stagflasi dan terminologi yang lain. Yok bersama dorong ekonomi tumbuh," ujarnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye-Bye Resesi, Ekonomi Indonesia Terapresiasi!